Berita

Anggota Komisi X DPR RI Illiza Saaduddin Jamal/Net

Politik

Buku Felix Siauw Diminta Tidak Dibaca, PPP: Nilailah Isi Buku Bukan Pribadi Penulisnya

SELASA, 06 OKTOBER 2020 | 02:59 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah yang mengkritisi keluarnya instruksi dari Kepala Dinas Pendidikan Bangka Belitung Muhammad Soleh kepada para siswa SMA/SMK di Bangka Belitung untuk membaca buku tokoh Hizbut Tharir, Felix Siauw, berjudul "Muhammad Al-Fatih 1453".

Basarah menyebut penulis buku adalah tokoh organisasi yang dibubarkan pemerintah dalam hal ini Hizbut Tahrir Indonesia. Sehingga buku tersebut tidak layak dikonsumsi publik, terlebih para siswa SMA/SMK.

Menyikapi hal tersebut, anggota Komisi X DPR RI Illiza Saaduddin Jamal menyampaikan, sebuah buku merupakan karya ilmiah yang dimaksudkan menambah pengetahuan dan menyuguhkan fakta ilmiah tentang masalah tertentu.

“Apabila ia beredar bebas dan dapat ditelaah oleh siapa saja, maka buku tersebut bebas mendapat penilaian oleh semua ahli tentang isinya dan semua fakta ilmiah yang ada didalamnya,” kata Illiza kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (5/10).

Legislator dari Fraksi PPP ini menambahkan, sebuah buku juga bisa dinilai bebas oleh pakar mengenai sejauh mana isi buku tersebut bertentangan atau tidak dengan norma, adat, keyakinan agama dan asas kenegaraan Indonesia.

“Apabila isinya mengandung hal yang bertentangan dengan norma, nilai, keyakinan agama,dan asas kebernegaraan kita maka buku apa saja berhak untuk dilarang beredar dimasyarakat dan selayaknya pula ada studi dan analisa yang menguak penyesatan yang dikandung -sekira ada- pada buku tersebut,” ucapnya.

Namun, dia menekankan agar tidak menilai sebuah buku dari penulisnya semata. Tapi, harus dapat ditelaah dengan cermat isi kandungan buku tersebut.

“Isi kandungan suatu buku selayaknya dinilai dari kandungan isi buku itu sendiri bukan dengan sekedar melihat pada pribadi penulisnya.itu lebih objektif dan lebih ilmiah dan menghargai nilai literasi yang kita perjuangkan,” tandasnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya