Berita

Presiden Republik Indonesia Joko Widodo/Net

Politik

'Jangan Sok-sokan Lockdown' Seperti Curhatan Seorang Presiden Yang Arahannya Tak Pernah Didengar Kepala Daerah

SENIN, 05 OKTOBER 2020 | 15:34 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Ada ambiguitas dalam pernyataan 'jangan sok-sokan lockdown provinsi, kabupaten atau kota' yang disampaikan Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu.

Sebagai seorang kepala negara, pernyataan tersebut pun disesalkan lantaran tak menyebut secara spesifik sosok atau wilayah yang dimaksud Jokowi. Hal ini menimbulkan tafsir liar di tengah masyarakat.

"Saya kira mesti tunjuk nama, karena itu bisa ambigu dan multitafsir kepada siapa? Presiden harus jelas, jangan hanya menuduh yang bukan-bukan," ujar pakar politik dan hukum Universitas Nasional Jakarta, Saiful Anam kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (5/10).


Presiden merupakan kepala negara yang memiliki tanggung jawab kepada para kepala daerah. Oleh karenanya, Saiful Anam menduga ada pembangkangan yang terjadi di lingkup daerah terhadap arahan presiden dalam penanggulangan Covid-19.

"Saya kira kalau leadership presiden cukup baik, gubernur, bupati/walikota bakal nurut kok. Tapi kan ini sepertinya gagasan-gagasan presiden tidak didengar. Sehingga kemudian mengungkapkan kepada publik 'jangan sok-soan melockdown'. Yang mau melockdown siapa? Tunjukkan dong!" tegas Saiful.

Sebab Saiful berpandangan, pernyataan yang disampaikan Presiden Jokowi kurang baik jika diarahkan kepada publik. Sebaiknya, Jokowi memperbaiki pola komunikasi hubungan pusat dan daerah.

"Jangan kemudian melempar isu tersebut ke publik, itu sama halnya melontarkan aib presiden sendiri, yakni tidak mampu membendung kebijakan pemerintah daerah," pungkas Saiful.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya