Berita

Presiden Joko Widodo diharapkan tak asal memunculkan data terkait pandemi Covid-19, terutama yang berhubungan dengan data dunia/Net

Politik

Beberkan Data Kekeliruan Klaim Jokowi, Ubedilah Badrun: Malu Dan Miris Mendengarnya

SENIN, 05 OKTOBER 2020 | 14:40 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Presiden Joko Widodo dinilai keliru dalam menyimpulkan jumlah kasus dan kematian akibat Covid-19 di Indonesia yang disebutnya jauh lebih baik dibanding dengan negara yang berpenduduk besar lainnya.

Menurut analis sosial politik Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Ubedilah Badrun, Presiden Jokowi dianggap serampangan dan keliru menyimpulkan hal tersebut.

"Kekeliruan Jokowi terlihat dari cara perbandingannya, masa perbandinganya dilihat dari jumlah kematian berbanding jumlah penduduk. Sementara tidak ada satupun negara yang jumlah penduduknya sama dengan Indonesia," ujar Ubedilah Badrun kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (5/10).

Ubedilah pun membeberkan data jumlah penduduk terbesar di dunia menurut Worldometer (2020). Di mana, jumlah penduduk China mencapai 1,44 miliar, penduduk India mencapai 1,382 miliar, Amerika Serikat mencapai 331,3 juta penduduk. Sedangkan Indonesia 273,9 juta penduduk.

"Coba Jokowi bandingkan dengan China atau Tiongkok dengan jumlah penduduk 1,44 miliar. Yang meninggal dunia akibat Covid-19 ternyata 4.634 orang. Dengan fakta itu maka kesimpulan Jokowi jadi miris dan tentu keliru," kata Ubedilah.

Selain itu, Presiden Jokowi juga harus melihat rata-rata angka kematian dunia akibat Covid-19, kemudian melihat data Indonesia. Di mana, jumlah kematian akibat Covid-19 di wilayah perkotaan Indonesia masih berada di atas rata-rata dunia.

"Bukankah data Satgas Covid-19 Indonesia dengan jelas mengungkap bahwa rata-rata kematian karena Covid-19 di dunia adalah 3,54 persen, sementara di 51 persen wilayah Indonesia jumlah kematian akibat Covid-19 masih di atas rata-rata dunia," jelas Ubedilah.

Tak hanya itu, Jokowi juga harus melihat data rata-rata angka kesembuhan dunia saat ini, yaitu 68,12 persen. Sementara di 51 Kota di Indonesia, kesembuhannya masih di bawah rata-rata dunia.

"Moga-moga Jokowi tidak keliru lagi. Keliru terus malu dan miris juga mendengarnya. Malu kan kalau merujuk temuan Worldometer (2020), yang menempatkan Indonesia menjadi negara terburuk kelima dalam penanganan Covid-19 di antara negara dengan populasi lebih dari 50 juta jiwa," pungkas Ubedilah.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya