Berita

Upaya para buruh untuk berunjuk rasa ke Gedung DPR RI sudah diadang aparat sejak di titik kumpul maupun depan pabrik/Istimewa

Nusantara

Puluhan Ribu Buruh Bekasi-Tangerang Diadang Ribuan Personel Polisi Saat Hendak Aksi Di Gedung DPR RI

SENIN, 05 OKTOBER 2020 | 12:33 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Upaya maksimal dilakukan pihak kepolisian yang dibantu TNI untuk mengadang para buruh yang akan pergi menuju Gedung DPR/MPR untuk melakukan unjuk rasa.

Seperti yang dihadapi puluhan ribu buruh di Bekasi dan Tangerang yang diadang ribuan aparat kepolisian dan TNI saat hendak menuju Gedung DPR RI Jakarta untuk menggelar aksi menolak RUU Cipta Kerja.

Kabar tersebut dibenarkan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI), Riden Hatam Azis. Puluhan ribu buruh dari berbagai daerah di sekitar Ibukota Jakarta, kata Riden, diadang oleh aparat gabungan TNI-Polri.


"Sangat benar (diadang), jadi Polri juga dibantu TNI saya lihat, full power itu backup bahwa massa aksi yang tujuannya ke DPR RI hari ini enggak bisa ada yang lolos satu pun," ujar Riden kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (5/10).

Bahkan, lanjut Riden, massa buruh dari Bogor, Cilegon, dan Serang yang sudah tiba di Gedung DPR RI pun diadang sebelum sampai ke tujuan untuk kemudian diarahkan kembali ke daerah masing-masing.

"Bahkan ada beberapa yang lolos dari Bogor, Cilegon, Serang itu langsung sama mereka, disterilkan di DPR RI. Sama aparat disuruh balik kanan," ungkap Riden.

Untuk di Kabupaten Bekasi dan Tangerang, ungkap Riden, aparat kepolisian mengadang massa buruh dari tempat titik kumpul.

"Kawasan MM Bekasi ditutup semua itu, bus-busnya berderet, massa sudah kumpul. Dari Tangerang kan ngumpul di sekretariat, nah disitulah Polisi mengadangnya. Kalau Bekasi di kawasan Ejip, sudah dijaga Shabara, Brimob, lengkap. Informasinya di Bekasi ada seribuan polisi," tutup Riden.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

UPDATE

Tiga Jaksa di Banten Diberhentikan Usai jadi Tersangka Dugaan Pemerasan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:59

Bakamla Kukuhkan Pengawak HSC 32-05 Tingkatkan Keamanan Maritim

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:45

Ketum HAPPI: Tata Kelola Sempadan Harus Pantai Kuat dan Berkeadilan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:05

11 Pejabat Baru Pemprov DKI Dituntut Bekerja Cepat

Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:51

Koperasi dan Sistem Ekonomi Alternatif

Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:24

KN Pulau Dana-323 Bawa 92,2 Ton Bantuan ke Sumatera

Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:50

Mutu Pangan SPPG Wongkaditi Barat Jawab Keraguan Publik

Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:25

Korban Bencana yang Ogah Tinggal di Huntara Bakal Dikasih Duit Segini

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:59

Relawan Pertamina Jemput Bola

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:42

Pramono dan Bang Doel Doakan Persija Kembali Juara

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:25

Selengkapnya