Berita

Penanganan pasien Covid-19/Net

Politik

Jika Klaim Jokowi Soal Covid-19 Benar, Tidak Mungkin Indonesia Dilarang Masuk Ke Negara Lain

SENIN, 05 OKTOBER 2020 | 03:43 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Tidak mungkin penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia lebih baik dibandingkan dengan negara-negara berpenduduk besar lainnya.

Begitu ungkapan yang disampaikan oleh Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah.

Menurut Dedi, klaim Presiden Joko Widodo yang menyebut bahwa kasus dan jumlah kematian akibat Covid-19 di Indonesia lebih baik sangat membingungkan.

"Klaim 'lebih baik' semacam ini membingungkan," ujar Dedi Kurnia Syah kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (4/10).

Karena kata Dedi, jika klaim Presiden Jokowi itu benar, seharusnya Indonesia tidak masuk ke dalam daftar negara yang dilarang di sejumlah negara lainnya.

"Jika benar klaim Presiden terkait kondisi itu, maka negara ini tidak mungkin masuk dalam daftar negara yang dilarang masuk ke sejumlah negara-negara lain," kata Dedi.

Dengan demikian, Dedi meminta Presiden Jokowi untuk membuktikan ucapan tersebut.

"Jadi, Presiden sangat diperlukan untuk membuktikan, bukan hanya sebatas klaim yang itu bisa dilakukan oleh siapa pun, tidak harus menjadi Presiden jika hanya klaim," pungkas Dedi.

Diketahui sebelumnya, dalam video yang diunggah di akun Youtube Sekretariat Presiden pada Sabtu (3/10) malam, Presiden Jokowi menyebut bahwa penanganan Covid-19 di Indonesia tidak buruk, bahkan cukup baik.

"Dalam jumlah kasus dan jumlah kematian Indonesia jauh lebih baik ketimbang negara-negara lain dengan jumlah penduduk yang besar,” tegasnya.

“Sebaiknya kalau membandingkan, ya seperti itu. Kalau Indonesia dibandingkan dengan negara-negara kecil yang penduduknya sedikit, tentu perbandingan seperti itu tidak bisa menggambarkan keadaan yang sebenarnya," demikian Jokowi.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Terobosan Baru, Jaringan 6G Punya Kecepatan hingga 100 Gbps

Selasa, 07 Mei 2024 | 12:05

172 Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiah Serentak Gelar Aksi Bela Palestina Kutuk Israel

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:54

Usai Terapkan Aturan Baru, Barang Kiriman TKI yang Tertahan di Bea Cukai Bisa Diambil

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:37

MK Dalami Pemecatan 13 Panitia Pemilihan Distrik di Puncak Papua ke Bawaslu dan KPU

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:29

Tentara AS dan Pacarnya Ditahan Otoritas Rusia

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:18

Kuasa Pemohon dan Terkait Sama, Hakim Arsul: Derbi PHPU Seperti MU dan City

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:11

Duet PDIP-PSI Bisa Saja Usung Tri Risma-Grace Natalie di Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:56

Bea Cukai Bantah Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:37

Pansel Belum Terbentuk, Yenti: Niat Memperkuat KPK Gak Sih?

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:35

Polri: Gembong Narkoba Fredy Pratama Kehabisan Modal

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:08

Selengkapnya