Berita

Para migran ilegal dari Honduras yang dikirim pulang oleh otoritas Guatemala/Net

Dunia

Berusaha Cari Suaka Ke AS, Ribuan Migran Ilegal Honduras Dikirim Pulang Oleh Guatemala

MINGGU, 04 OKTOBER 2020 | 12:44 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Sebanyak lebih dari 3.000 migran Honduras dikirim kembali ke negara asal mereka oleh otoritas Guatemala dan mengurangi mereka yang hendak melakukan perjalanan ke Amerika Serikat (AS).

Sejak Kamis (1/10), ribuan pengungsi dari Honduras melakukan perjalanan ke perbatasan Guatemala menggunakan karavan. Mereka berusaha melarikan diri dari kemiskinan yang diperburuk oleh pandemi Covid-19 yang melanda negara asal mereka.

Pemerintah Guatemala menyebut, sebanyak 2.800 orang telah melintasi perbatasan pada tahap awal. Namun pada Sabtu (3/10), sebanyak 3.586 lainnya telah "memilih untuk kembali".


Meski begitu, dilaporkan Reuters, beberapa dari mereka tampaknya terus maju menuju Meksiko.

Pada Sabtu malam, sekitar 150 migran berada di tempat penampungan di Tecun Uman, dekat perbatasan Meksiko. Sementara sekitar 200 lainnya sedang dalam perjalanan di wilayah Izabal, antara Honduras dan Peten.

Wakil Menteri Hubungan Luar Negeri Guatemala, Eduardo Sanchez meminta pemerintah Honduras untuk meningkatkan upaya menghentikan arus migran yang menuju ke AS karena berisiko tinggi di tengah pandemi.

"Honduras belum memikul tanggung jawab untuk mengambil tindakan pencegahan untuk menghindari masalah," kata Sanchez dalam sebuah pernyataan.

Namun, Wakil Menteri Luar Negeri Honduras Nelly Jerez mengatakan pemerintah berupaya mencegah orang bermigrasi secara ilegal, termasuk upaya untuk meningkatkan ekonomi dan keamanan.

Pada Sabtu pagi, lembaga migrasi Honduras mengatakan telah mendaftarkan 533 orang yang kembali setelah berangkat ke Guatemala.

Di sisi lain, otoritas migrasi Meksiko telah memperingatkan bahwa setiap migran yang dengan sengaja menempatkan orang lain pada risiko infeksi dapat menghadapi penjara.

Peningkatan arus migran ke AS terjadi menjelang pemilihan umum yang akan digelar pada 3 November dan disahkannya peraturan penerimaan pengungsi untuk tahun depan, menjadi 15 ribu atau rekor terendah.

Selama ini, Presiden Donald Trump telah mengecam Meksiko yang dianggap tidak berbuat banyak untuk menghentikan gelombang migran ilegal itu.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Menhut Kebagian 688 Ribu Hektare Kawasan Hutan untuk Dipulihkan

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:14

Jet Militer Libya Jatuh di Turki, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Tewas

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:05

Profil Mayjen Primadi Saiful Sulun, Panglima Divif 2 Kostrad

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:46

Nutrisi Cegah Anemia Remaja, Gizigrow Komitmen Perkuat Edukasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:41

Banser dan Regu Pramuka Ikut Amankan Malam Natal di Katedral

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:33

Prabowo: Uang Sitaan Rp6,6 Triliun Bisa Dipakai Bangun 100 Ribu Huntap Korban Bencana

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:11

Satgas PKH Tagih Denda Rp2,34 Triliun dari 20 Perusahaan Sawit dan 1 Tambang

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:43

Daftar 13 Stafsus KSAD Usai Mutasi TNI Terbaru

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:36

Prabowo Apresiasi Kinerja Satgas PKH dan Kejaksaan Amankan Aset Negara

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:35

Jelang Malam Natal, Ruas Jalan Depan Katedral Padat

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:34

Selengkapnya