Berita

Momen saat pendemo kegiatan purnawirawan yang ziarah, lari tunggang langgang/Net

Politik

Purnawirawan Didemo Saat Ziarah, Gatot Nurmantyo: Apakah Petugas Yang Banyak Itu Menertibkan Mereka?

JUMAT, 02 OKTOBER 2020 | 13:43 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Mantan Panglima TNI, Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo mengaku heran dengan sikap aparat keamanan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan pada Rabu (30/9) kemarin.

Sebab, ada sekelompok orang yang mendemo para purnawirawan yang sedang berziarah tidak ikut dibubarkan aparat keamanan.

Menurut Gatot, kemerdekaan menyatakan pendapat di muka umum telah diatur di dalam Pasal 6 UU 9/1998. Disebutkan bahwa warga negara yang menyampaikan pendapat di muka umum, antara lain berkewajiban dan bertanggung jawab untuk menghormati hak dan kebebasan orang lain, menghormati aturan-aturan moral yang diakui umum, menaati peraturan perundang-undangan, menjaga dan menghormati keamanan dan ketertiban umum, serta menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.


"Nah sekarang saya tanya kepada anda, mereka yang berunjuk rasa bersamaan dengan kami berziarah di Taman Makam Pahlawan kemarin, apakah mereka memenuhi kewajiban-kewajiban itu?” ujarnya saat wawancara di stasiun televisi swasta nasional, yang dilihat Kantor Berita Politik RMOL di akun youtube TvOneNews, Jumat (2/10).

“Dan apakah petugas yang begitu banyak itu mencoba menertibkan mereka?" tekan Gatot.

Malahan, sambung mantan KSAD ini, para purnawirawan TNI yang tengah berziarah dihadapkan dengan tentara aktif.

"Alih-alih mereka ditertibkan, justru kami yang ditekan terus dengan berbagai cara termasuk berhadap-hadapan dengan tentara yang aktif dengan mantan tentaranya. Apakah pembiaran ini sengaja untuk mengganggu dan sengaja mengacaukan ziarah? Saya tidak tahu," kata Gatot.

Bahkan kata Gatot, jika setiap momen dilarang berziarah, maka sama diartikan akan menghapus sejarah.

"Tapi ingat, tapi ingat, apabila nanti 17 Agustus kita tidak boleh ziarah, 5 Oktober tidak boleh ziarah, peringatan G30S/PKI tidak boleh ziarah, hari pahlawan tidak boleh ziarah, ini sama seirama dengan yang akan menghapuskan sejarah,” katanya.

“Itu adalah melumpuhkan daya juang anak bangsa, kita lupa sama sejarah. Ini sangat berbahaya," tegas Gatot.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya