Berita

Kepala KSP, Moeldoko/Net

Politik

Bantah Gatot Nurmantyo Soal Kebangkitan PKI, Moeldoko: Tidak Mungkin Datang Secara Tiba-tiba

KAMIS, 01 OKTOBER 2020 | 22:24 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Wacana kebangkitan Partai Komunis Indonesia (PKI) yang dilontarkan mantan Panglima TNI Jendral Purn Gatot Nurmantyo dibantah oleh Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko.

Dia mengatakan, wacana tersebut tidak mungkin muncul secara tiba-tiba. Pasalnya dia mengaku paham peristiwa-peristiwa kelam yang dialami bangsa Indonesia, khususnya tragedi kebiadaban Gerakan 30 September 1965 silam.

"Saya sebagai pemimpin yang dilahirkan dari akar rumput bisa memahami peristiwa demi peristiwa. Mengevaluasi peristiwa demi peristiwa," ujar Moeldoko dalam siaran pers yang diterima Kamis (1/10).

Oleh sebab itu, mantan Pangkostrad ini meyakini, isu kebangkitan PKI tidak muncul secara tiba-tiba. Justru dia menilai wacana itu ada lantaran digaungkan oleh komoditas kepentingan tertentu.

"Tidak mungkin datang secara tiba tiba. Karena spektrum itu terbentuk dan terbangun tidak muncul begitu saja. Jadi jangan berlebihan sehingga menakutkan orang lain. Sebenarnya bisa saja sebuah peristiwa besar itu menjadi komoditas untuk kepentingan tertentu," ucap dia.

Lebih lanjut, Moeldoko menjelaskan tentang dua pendekatan dalam mendeteksi munculnya isu kebangkitan PKI ini.

Di mana pertama menciptakan sistem kewaspadaan untuk menentramkan. Sementara yang kedua menciptakan kewaspadaan untuk memunculkan ketakutan.

"Bedanya di situ. Tinggal kita melihat kepentingannya. Kalau kewaspadaan itu dibangun untuk menenteramkan maka tidak akan menimbulkan kecemasan. Tapi kalau kewaspadaan itu dibangun untuk menakutkan, pasti ada maksud-maksud tertentu. Nah! Itu pilihan-pilihan dari seorang pemimpin," tuturnya.

"Kalau saya memilih, kewaspadaan untuk menenteramkan. Yang terjadi saat ini, menghadapi situasi saat ini apalagi di masa pandemi,  membangun kewaspadaan yang menenteramkan adalah sesuatu pilihan yang bijak," demikian Moeldoko.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Pilkada 2024 jadi Ujian dalam Menjaga Demokrasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:52

Saling Mengisi, PKB-Golkar Potensi Berkoalisi di Pilkada Jakarta dan Banten

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:26

Ilmuwan China Di Balik Covid-19 Diusir dari Laboratoriumnya

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:54

Jepang Sampaikan Kekecewaan Setelah Joe Biden Sebut Negara Asia Xenophobia

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:43

Lelang Sapi, Muzani: Seluruh Dananya Disumbangkan ke Palestina

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:35

PDIP Belum Bersikap, Bikin Parpol Pendukung Prabowo-Gibran Gusar?

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:16

Demonstran Pro Palestina Capai Kesepakatan dengan Pihak Kampus Usai Ribuan Mahasiswa Ditangkap

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:36

PDIP Berpotensi Koalisi dengan PSI Majukan Ahok-Kaesang di Pilgub Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:20

Prabowo Akan Bentuk Badan Baru Tangani Makan Siang Gratis

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:50

Ribuan Ikan Mati Gara-gara Gelombang Panas Vietnam

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:29

Selengkapnya