Berita

Ketum PB PMII Agus Mulyono Herlambang/Net

Politik

Dituduh Demo Tolak KAMI Karena Dibayar, PMII Akan Laporkan Gatot Nurmantyo Ke Polisi

KAMIS, 01 OKTOBER 2020 | 20:03 WIB | LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA

Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII) akan mengambil langkah hukum merespons tuduhan Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Gatot Nurmantyo bahwa PMII melakukan demo penolakan KAMI karena bermotif ekonomi.

Ketua Umum PB PMII Agus Mulyono Herlambang mengatakan, Gatot telah mencemarkan nama baik PMII secara kelembagaan. Alasannya tuduhan mantan Panglima TNI itu tidak berdasarkan fakta, di Bandung tidak ada demonstrasi penolakan yang dilakukan PMII Cabang Bandung.

PB PMII dijelaskan Agus, menilai KAMI tidak perlu ditolak. Sebabnya gerakan KAMI yang dipimpin Gatot akan tertolak dengan sendirinya.


"Bagi PB PMII pada prinsipnya tidak perlu konsolidasi untuk penolakan KAMI. Sebab, KAMI akan tertolak dengan sendirinya.KAMI tertolak di daerah-daerah karena tidak membawa gagasan baru dan solusi untuk bangsa, yang dibawa hanya memori masa lalu soal PKI," demikian penjelasan Agus kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (1/10).

Lebih lanjut Agus menjelaskan, pernyataan Gatot yang mengatakan upaya pencabutan TAP MPRS 25/1966 adalah PKI sama  dengan menuding KH Abdurahaman Wahid sebagai PKI.

Saat menjabat sebagai Presiden, Gus Dur adalah pemimpin negara yang mewacanakan pencabutan TAPMPRS 25/1966 tentang pembubaran PKI.

PMII berkeyakinan, wacana yang dilontrakan Gus Dur tidak lebih dari usaha rekonsiliasi anak bangsa untuk bersama memberikan kontribusi dalam membangun negara.

"PMII meyakini upaya Gus Dur tidak lebih dari ikhtiar untuk rekonsiliasi anak bangsa agar sama-sama fokus dan berkontribusi untuk Indonesia," demikian penegasan Agus.

PMII, tambah Agus menyayangkan sikap arogansi tokoh politik di KAMI yang terkesan numpang tenar saat rakyat sibuk menghadapi kesusahan akibat pandemi virus corona baru (Covid-19).

"Baiknya gatot melakukan gerakan positif untuk penanganan covid 19 dengan membantu masyarakat yang lebih kongkrit dan berkontribusi kepada bangsa dan negara melalui aksi-aksi nyata. Bukan konsolidasi mengumpulkan massa dengan menciptakan kerumunan orang untuk memenuhi ambisi politiknya," pungkas Agus.

Gatot sempat menyinggung peristiwa saat KAMI deklarasi di Bandung, Jawa Barat. Saat itu acara KAMI didemo oleh kelompok mahasiswa dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).

Gatot lantas meminta anggota dan simpatisan KAMI untuk tidak memarahi mahasiswa dari PMII yang demo.

Menurutnya, mereka sedang berjuang untuk mencari rezeki demi melanjutkan hidup.

"Seperti kemarin PMII itu di Bandung, saya bilang jangan dimarahin, dia mahasiswa yang mungkin menetap di sini bapaknya di daerah kena PHK nelpon anaknya, nak saya enggak bisa ngirim. (Dia) lagi bingung (lalu) ditawari demo dan diterima," ungkap Gatot Nurmantyo di di Masjid Assalam Puri Mas Surabaya, Jawa Timur, Senin (28/9).

"Sama juga dengan ketua PMII sini yang 16 juta sekian itu, jangan marah, mungkin dia sebagai Ketua PMII dilihat mahasiswanya kesulitan perlu uang ada tawaran demo ada bayaran ya dia terima untuk menambahi mahasiswa yang lainnya lagi," sambungnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya