Berita

Wakil Ketua Fraksi PKS DPR RI, Mulyanto/Net

Politik

Peringati Hari Kesaktian Pancasila, Fraksi PKS: Pancasila Yes, Komunisme No!

KAMIS, 01 OKTOBER 2020 | 09:45 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Dalam rangka memperingati Hari Kesaktian Pancasila yang jatuh pada hari ini, Kamis 1 Oktober 2020, masyarakat diharapkan dapat lebih menghayati hikmah dan nilai-nilai luhur di balik peristiwa tersebut.

Salah satu wujud penghayatan nilai-nilai Pancasila adalah menolak ideologi Komunisme, Marxisme, dan Leninisme. Pancasila mengajarkan Ketuhanan yang Maha Esa, sehingga sangat tidak cocok disandingkan dengan ideologi-ideologi yang tidak mengakui Tuhan.

"Pancasila itu antitesis dari Komunisme, Marxisme, dan Leninisme. Sehingga siapa saja yang meyakini Pancasila sebagai falsafah hidup bangsa Indonesia harus berani menyatakan secara tegas Pancasila Yes, Komunisme No!" tegas Wakil Ketua Fraksi PKS DPR RI, Mulyanto, dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (1/10).

"Pancasila yang saat ini menjadi dasar negara Indonesia merupakan rumusan paling tepat yang telah dihasilkan para pendahulu bangsa. Sehingga sudah sepatutnya dilaksanakan secara murni dan konsekuen," imbuhnya.

Menurut Mulyanto, Pancasila merupakan hasil perenungan dan pemikiran mendalam para pendiri bangsa, yang digali dari praktik nyata kehidupan leluhur bangsa Indonesia. Pemikiran itu selanjutnya dikristalisasi dalam rumusan-rumusan yang disepakati bersama.

"Karena itu sudah sepatutnya kalau Pancasila menjadi landasan moral kehidupan berbangsa dan bernegara yang diterima dengan tulus," tuturnya.

Lebih lanjut Mulyanto meminta RUU HIP (Haluan Ideologi Pancasila) segera dikeluarkan dari Prolegnas Prioritas tahun 2020 dan tidak perlu lagi dimasukkan dalam Prolegnas Prioritas tahun-tahun berikutnya.

"Kita tidak perlu lagi memboroskan energi untuk membahas RUU yang jelas-jelas sudah ditolak oleh sebagian besar elemen bangsa ini," tegasnya.

Bagi PKS, kata dia, Pancasila sebagai kalimatun sawa' (common platform) atau sebagai philosofische grondslag sudah bersifat final.

"Tidak perlu dibicarakan lagi," tekannya.

"Yang utama bagi kita adalah bagaimana mengamalkannya secara murni dan konsekuen. Agar kita segera secara bersama-sama dapat keluar dari pandemi Covid-19 dan menyongsong kehidupan baru berbangsa dan bernegara yang lebih baik," demikian Mulyanto.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Samsudin Pembuat Konten Tukar Pasangan Segera Disidang

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:57

Tutup Penjaringan Cakada Lamteng, PAN Dapatkan 4 Nama

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:45

Gerindra Aceh Optimistis Menangkan Pilkada 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:18

Peringatan Hari Buruh Cuma Euforia Tanpa Refleksi

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:55

May Day di Jatim Berjalan Aman dan Kondusif, Kapolda: Alhamdulillah

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:15

Cak Imin Sebut Negara Bisa Kolaps Kalau Tak Ada Perubahan Skenario Kerja

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:39

Kuliah Tamu di LSE, Airlangga: Kami On Track Menuju Indonesia Emas 2045

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:16

TKN Fanta Minta Prabowo-Gibran Tetap Gandeng Generasi Muda

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:41

Ratusan Pelaku UMKM Diajari Akselerasi Pasar Wirausaha

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:36

Pilgub Jakarta Bisa Bikin PDIP Pusing

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:22

Selengkapnya