Berita

Politisi PDI Perjuangan, Rahmad Handoyo/Net

Politik

Khawatir Sebaran Corona, Kader PDIP: Kenapa Harus Nobar Film PKI?

RABU, 30 SEPTEMBER 2020 | 14:42 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Keinginan dari sekelompok masyarakat untuk nonton secara berbarengan (nobar) film PKI membuat risau politisi PDI Perjuangan, Rahmad Handoyo.

Anggota Komisi IX DPR itu khawatir muncul risiko klaster baru penyebaran Covid-19 gara-gara acara nobar tersebut.

Kekhawatiran muncul lantaran tidak ada jaminan saat nobar, semua penonton yang jumlahnya mencapai ratusan tetap mematuhi  protokol kesehatan 3M (menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak).

“Bila ditimang-timang, sepertinya nobar lebih banyak mudaratnya ketimbang manfaatnya," kata Rahmad Handoyo kepada wartawan di Jakarta, Rabu (30/9).

Legislator asal Boyolali, Jawa Tengah ini mengatakan, di tengah pandemi yang sedang mengancam anak bangsa ini, keselamatan umat lebih dari segalanya. Keselamatan jiwa harus jadi yang utama dan diutamakan.

"Jadi mohon jadi perhatian dan pertimbangan semua pihak, kalau berkerumun itu sangat berisiko tertular Covid-19, lalu mengapa harus melakukan acara nobar? Jangan sampai kita justru menjemput Covid," katanya

Menurut Handoyo, sebaiknya masyarakat menonton film G30S/PKI di rumah masing-masing. Atau bisa juga lewat media sosial karena sudah banyak konten yang memuat film tersebut.

"Agar terhindar dari virus corona, jauh lebih baik menghindari kerumunan daripada mengambil resiko terkena Covid dengan ikut berkerumun nonton bareng,"katanya.

Handoyo menegaskan, dirinya tidak mempermasalahkan agenda pemutaran film G30S/PKI tersebut. Ia mengaku merasa terpanggil untuk mengimbau karena nobar itu sendiri berisiko menimbulkan klaster baru penyebaran Covid-19.

"Pemerintah juga tidak melarang menonton film tersebut, namun ingat, saat ini ada bencana kesehatan. Makanya keselamatan jiwa harus diutamakan. Agama juga kan memerintahkan umat untuk menghidarikan diri kemungkinan penularan virus ini. Jadi lebih baik tidak usah ikut-ikutan nobar lah,"katanya.

Mengakhiri keterangannya, Handoyo mengapresiasi kebijakan Polri yang tidak akan mengeluarkan ijin kegiatan nobar film G30S/PKI selama masa pandemi virus corona.

"Saya apresiasi Polri. Biarlah kalau ada masyarakat yang ingin menonton bisa dilakukan secara pribadi di rumah masing-masing," katanya.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya