Berita

Pakar politik dan hukum Universitas Nasional Jakarta, Saiful Anam/Net

Politik

KAMI Imbau Kibarkan Bendera Setengah Tiang, Saiful Anam: Ini Perlawanan Terhadap Bibit-bibit Komunisme

SELASA, 29 SEPTEMBER 2020 | 09:52 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Imbauan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) untuk mengibarkan bendera merah putih setengah tiang menjelang peringatan G30S/PKI sudah sepatutnya dicermati dan diapresiasi pemerintah. Untuk kemudian memunculkan kewaspadaan terhadap munculnya kembali paham komunisme.

"Imbauan KAMI tentang pengibaran bendera setengah tiang menjelang peringatan G30S/PKI sebenarnya cambuk bagi pemerintah. Ini kan bisa jadi KAMI merasa masih ada paham komunisme yang tumbuh dan berkembang di Indonesia," ujar pakar politik dan hukum Universitas Nasional Jakarta, Saiful Anam kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (29/9).

Sehingga, kata Saiful, KAMI ingin melakukan perlawanan atas munculnya bibit-bibit paham komunisme di Indonesia.


"Sehingga kemudian mengimbau masyarakat untuk memasang bendera setengah tiang," kata Saiful.

Imbauan tersebut menurut Saiful seharusnya diapresiasi oleh pemerintah, agar paham komunisme tidak kembali tumbuh dan berkembang di Indonesia.

"Namun sepertinya langkah KAMI tersebut kurang mendapatkan respons dari pemerintah. Terbukti hingga sampai saat ini pemerintah belum memberikan dukungan atas langkah-langkah yang dilakukan oleh KAMI tersebut," jelas Saiful.

Namun demikian, sambung Saiful, KAMI juga harus meluruskan dan menjelaskan kepada masyarakat apakah benar memang masih ada bibit-bibit komunisme di Indonesia.

"Namun yang perlu diluruskan oleh KAMI ialah, perlawanan terhadap G30S/PKI tersebut kepada siapa dan oleh siapa? Apakah masih ada misalnya bibit tersebut dalam penyelenggaraan pemerintahan misalnya atau bagaimana? Itu yang mesti ditunjukkan agar menjadi jelas arahnya," demikian Saiful Anam.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya