Berita

Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PKS Netty Prasetiyani Heryawan/Net

Politik

RS Di Surabaya Kekurangan Tenaga Medis, Netty Heryawan Tagih Janji Menkes Terawan

SELASA, 29 SEPTEMBER 2020 | 08:35 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Curhatan seorang perawat bernama Sifira Kristiningrum, kepada Presiden Joko Widodo secara langsung soal kekurangan tenaga medis untuk menangani pasien Covid-19 di RSAL Dr Ramelan, Surabaya, Jawa Timur mendapar reaksi beragam dari kalangan masyarakat. 

Seperti anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PKS Netty Prasetiyani Heryawan yang langsung meminta Kemenkes dan Satgas Covid-19 untuk melakukan perbaikan manajemen penyiapan tenaga medis di seluruh Indonesia. Hal ini penting lantaran angka kematian tenaga medis masih terus mengalami peningkatan. 

"Sejak awal saya sudah mengingatkan, jangan sampai kita mengalami krisis seiring banyaknya dokter meninggal dunia dan terjadinya lonjakan pasien Covid-19," ujar Netty Prasetiyani kepada wartawan, Selasa (29/9). 


"Sayangnya, saya menilai Satgas Covid-19 dan Kemenkes belum juga melakukan perbaikan sistem manajemen penyiapan dokter dan nakes guna mengantisipasi lonjakan kasus tersebut," imbuhnya. 

Politisi PKS ini juga menagih janji Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto yang pernah menyebut masih banyak tenaga medis yang telah disiapkan pemerintah sekitar 3500 dokter internship.   
 
"Kita harus menagih apa yang disampaikan oleh Menkes bahwa ada 3 ribu lebih tenaga kesehatan cadangan. Nah, sekarang di mana mereka saat rumah sakit sudah mulai krisis tenaga?" tegasnya. 

Lebih lanjut, Netty menyarankan pemerintah untuk memaksimalkan rekruitmen relawan medis guna mengantisipasi lonjakan kebutuhan tenaga medis di tanah air. Sebab, pandemi Covid-19 ini belum diketahui hingga kapan berakhir. 

"Sistem rekrutmen relawan medis dan nakes dilakukan dengan pendekatan antisipatif. Dari perjalanan kasus sejak Maret 2020 dengan melihat semua faktor terkait, sudah dapat diprediksi pergerakan pandemi ke depannya," kata Netty. 

"Dengan demikian, sistem rekrutmen tenaga medis dan nakes lainnya harus dilakukan secara sistematis, terencana, terus menerus dan melibatkan sebanyak mungkin organisasi profesi kesehatan," pungkasnya.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya