Berita

Akmal Taher/Net

Politik

Akmal Taher Mundur Dari Satgas Corona, Satyo Purwanto: Pasti Akumulasi Kekecewaan Dengan Pemerintah

SENIN, 28 SEPTEMBER 2020 | 14:43 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Mundurnya Akmal Taher dari posisi sebagai Ketua Bidang Penanganan Kesehatan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan virus corona baru (Covid-19) merupakan akumulasi kekecewaan dengan cara pemerintah.

"Mundurnya Akmal Taher sudah pasti akumulasi kekecewaan dengan cara pemerintah menangani pandemi Covid-19," ujar Direktur Eksekutif  Oversight of Indonesia's Democratic Policy, Satyo Purwanto kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (28/9).

Karena kata Satyo, pemerintahan Joko Widodo hingga saat ini kerap kali mengeluarkan kebijakan yang terbilang aneh.


Misalnya, terdapat istilah baru dalam penanganan pandemi, yakni dengan cara operasi yustisi.

"Aneh memang pemerintah ini, entah apa yang dipikirin, padahal kita sudah punya UU darurat penanganan wabah, UU 6/2018, UU 24/2007 tentang Bencana dan Keppres 11/2020 tentang Penetapan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Covid-19, dari semua aturan itu sudah ada semua larangan dan hal yang diperbolehkan," jelas Satyo.

Padahal sambung mantan Sekjen jaringan aktivis Pro Demokrasi (Prodem) ini, soal pengendalian wabah penyakit semestinya diserahkan kepada ahli seperti yang dianjurkan oleh WHO, yaitu testing, tracing dan treatment.

"Mungkin hal ini yang membuat Akmal enggak nyaman karena pemerintah lebih mengutamakan pemulihan ekonomi hingga mengabaikan SOP dasar pengendalian penyakit menular. Terlebih dia menginginkan Puskesmas jadi ujung tombak dari pelaksanaan testing, tracing dan treatment tersebut," kata Satyo.

Namun demikian kata Satyo, pemerintah hanya mengoptimalkan menggunakan masker, cuci tangan dan jaga jarak.

"Sementara memutus langsung carriernya tidak dilakukan, kalau pun ada kecil sekali rasionya, mungkin hanya Provinsi DKI Jakarta yang sudah menerapkan seperti yang diinginkan Akmal Taher," pungkas Satyo.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya