Berita

Anggota Komisi II DPR Nasir Djamil/Net

Politik

Nasir Djamil Miris Lihat Diskriminasi Pembubaran Kerumunan Orang Di Jateng

SENIN, 28 SEPTEMBER 2020 | 11:43 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Konsistensi aparat penegak hukum dalam membubarkan kerumunan membuat bingung anggota Komisi II DPR Nasir Djamil. Pasalnya ada diskriminasi dalam melakukan pembubaran tersebut.

Seperti yang terjadi di Jawa Tengah. Di mana konser dangdut di Tegal dibiarkan berlangsung, sementara para buruh yang berunjuk rasa di Solo dibubarkan secara paksa.

Nasir khawatir, masyarakat jadi bingung karena tidak mendapat contoh yang baik dan konsisten dari negara.


“Akhirnya masyarakat semau gue, akhirnya masyarakat menuding. Ah ini tidak ada konsistensi soal menegakkan aturan tadi itu,” ujarnya kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (28/9).

Politisi PKS itu khawatir masyarakat akan menjadi pesimis dengan upaya pemerintah menjaga protokol kesehatan, terutama physichal distancing.

“Miris saya lihatnya. Apa ini kok dibiarin sementara yang lain-lain dibubarin dsb,” kesalnya.

“Mungkin ini untuk relaksasi. Hehe mungkin dibiarkan untuk relaksasi untuk warga. Hancur cara berpikir seperti itu. Satir ini,” demikian Nasir.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

Kapolda Metro Buka UKW: Lawan Hoaks, Jaga Jakarta

Selasa, 16 Desember 2025 | 22:11

Aktivis 98 Gandeng PB IDI Salurkan Donasi untuk Korban Banjir Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:53

BPK Bongkar Pemborosan Rp12,59 Triliun di Pupuk Indonesia, Penegak Hukum Diminta Usut

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:51

Legislator PDIP: Cerita Revolusi Tidak Hanya Tentang Peluru dan Mesiu

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:40

Mobil Mitra SPPG Kini Hanya Boleh Sampai Luar Pagar Sekolah

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:22

Jangan Jadikan Bencana Alam Ajang Rivalitas dan Bullying Politik

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:19

Prabowo Janji Tuntaskan Trans Papua hingga Hadirkan 2.500 SPPG

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:54

Trio RRT Harus Berani Masuk Penjara sebagai Risiko Perjuangan

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:54

Yaqut Cholil Qoumas Bungkam Usai 8,5 Jam Dicecar KPK

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:47

Prabowo Prediksi Indonesia Duduki Ekonomi ke-4 Dunia dalam 15 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:45

Selengkapnya