Berita

Tangkapan layar dari video mantan Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu saat menyebut komunis masih ada/Net

Publika

September Panen Antek Komunis

MINGGU, 27 SEPTEMBER 2020 | 10:52 WIB

PENULIS sekaligus pengulas politik angina Zeng Wei Jian menulis artikel Nostalgia Bulan September. Isinya dangkal dan sarat pencibiran akan momen tragis bangsa ini saat peristiwa G30S PKI hendak dikenang.

Tidak paham sejarah kelabu bangsa ini atau memang dia sendiri jadi kelabu karena imbas pemberangusan kaum komunis dan hilanglah kejayaan ideologi itu.

Yang pasti bulan September tahun 2020 ini lebih jelas menjaring kutu-kutu keturunan beserta simpatisannya kaum komuniser Indonesia. Panen lebih terbuka. Tahun-tahun lalu selama lima tahunan terakhir baru tampak sedikit-sedikit suara anti pemutaran film dokumenter G30S-PKI.


Tahun lalu di medsos tak ada yang berani nantang mantan Panglima TNI. Sekarang ada, tapi langsung dibayar kontan netizen. Berani nggak ngutuk PKI yang biadab itu? Ilham Aidit langsung mengkeret.

Tutupnya situs Pemda DKI dianggap gak heran lantaran kelompok buzzer (bukan Netizen) anti Anies dengan nama berbeda-beda berupaya bangun citra busuk. Suka pakai nama palsu juga kebiasaan buzzer pemakan daging, kadang laki-laki tapi pake nama 'Rose'.

Wei Jian memang spesialis melandaikan hal-hal yang berbau komuniser lewat tulisannya. Tidak ada itu bahaya laten Komunis, prinsipnya. Tapi mantan Menhan Ryamizard bilang ternyata ada tuh, jangan-jangan yang bilang itu ternyata dia sendiri.

Kalau komunis sudah habis lima puluh tahun lalu, mengapa ada itu RUU HIP yang isinya jelas  mau pura-pura seakan hanya kekeliruan kecil. Mereka bukan anak kecil lagi sekarang.

Dendam itu setidaknya dibagi dua, bila tak dapat bangkit kembali maka setidaknya menghapus jejak kejahatan kelaliman masa lalu. Dan eksesnya tentu kerusakan tatanan kehidupan sejuk dan damai di masyarakat. Tapi komuniser tidak peduli, bahkan mungkin bersorak sorai.

Percuma pakai banyak teori dan analisa sampai ke 'Uncle Sam' tapi nggak sebut 'Cung Kuo' soal pasangan capres ini itu. Pembelokan narasi cari muka penguasa seperti itu basi. Lucunya menuding Jokowi seorang Presiden dan Kepala Negara dibilang hanya lucu-lucuan mengenang peristiwa kekejaman PKI. Fitnah ?

Jadi sekarang tampak jelas kita melihat di bulan September ini panen antek komunis bertumbuhan dengan semakin liar dan mengganas, dari situ kita bisa melihat dan mencatat ada kekuatan apa di balik mereka.

Adian Radiatus

Pemerhati sosial politik

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Cetak Rekor 4 Hari Beruntun! Emas Antam Nyaris Tembus Rp2,6 Juta per Gram

Rabu, 24 Desember 2025 | 10:13

Saham AYAM dan BULL Masuk Radar UMA

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:55

Legislator PKB Apresiasi Langkah Tegas KBRI London Laporkan Bonnie Blue

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:44

Prabowo Bahas Kampung Haji dengan Sejumlah Menteri di Hambalang

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:32

Pejabat Jangan Alergi Dikritik

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:31

Saleh Daulay Dukung Prabowo Bentuk Tim Arsitektur Perkotaan

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:26

Ribuan Petugas DLH Diterjunkan Jaga Kebersihan saat Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:21

Bursa Asia Bergerak Variatif Jelang Libur Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:13

Satu Hati untuk Sumatera: Gerak Cepat BNI & BUMN Peduli Pulihkan Asa Warga

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:04

Harga Minyak Naik Jelang Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 08:54

Selengkapnya