Berita

Kubu Harjo dan Kubu Joss berebut menggunakan kata 'Nyawiji' sebagai tagline kampanye mereka di Pilkada Wonogiri 2020/RMOLJateng

Politik

Ada-ada Saja, 2 Paslon Bupati Wonogiri Berebut Tagline

MINGGU, 27 SEPTEMBER 2020 | 02:48 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Deklarasi kampanye damai di Pilkada Wonogiri 2020 diwarnai dengan perebutan kata ‘Nyawiji’ dalam tagline masing-masing pasangan calon.
 
"Ya, deklarasi damai kita tutup dengan bacaan Al Fatihah, semoga dalam pelaksanaan kampanye bisa berjalan lancar,” kata Ketua KPU Wonogiri, Toto Sihsetyo Adi, setelah keluar dari rapat untuk membahas kata ‘Nyawiji’, Sabtu (26/9).
 

Pilkada di Wonogiri tahun ini diikuti dua paslon, yakni Hartanto-Joko Purnomo (Harjo) yang memperoleh nomor urut 1 dan paslon Joko Sutopo-Setyo Sukarno (Josss) dengan nomor urut 2.
 
Dalam deklarasi kampanye damai, Harjo menjelaskan kalau pihaknya mengusung tagline 'Saiyeg Saeko Kapti Nyawiji Milih Nomer Siji'
 
Namun kata ‘Nyawiji’ dalam kalimat tersebut diprotes oleh kubu Josss. Karena kubu Josss sudah jauh-jauh hari menggunakan kata ‘Nyawiji’ dalam taglinenya, yakni ‘Go Nyawiji Sesarengan Mbangun Wonogiri’
 
"Dalam politik itu ada etikanya. Mestinya kalau kita sudah menggunakan kata ‘Nyawiji’, rasanya tidak etis kalau kubu sebelah juga menggunakan kata itu. Sebab kata itu sudah menjadi ikon kita. Dan kita menggunakan kata itu sudah jauh-jauh hari melalui perenungan yang panjang,” papar Joko Sutopo, calon Bupati Wonogiri yang diusung oleh PDIP, Partai Golkar, PAN, dan PPP itu.

Dilaporkan Kantor Berita RMOLJateng, Ketua Timses Josss, Joko Sutopo mengaku tak mempermasalahkan ketika kubu Harjo menggunakan tagline 'Ngabekti Wonogiri Mukti'.

Namun, kubu sebelah tiba-tiba mengganti tagline yang di dalamnya ada kata 'Nyawiji', mereka pun langsung protes.
 
Atas penggunaan kata Nyawiji oleh kubu Harjo, kubu Josss akan mempertahankan. Karena kata Nyawiji juga tercantum dalam visi-misi pasangan Joko Sutopo-Setyo Sukarno.
 
Sementara, calon Wakil Bupati dari kubu Harjo, Joko Purnomo, menegaskan kalau berdebat soal kata tidak akan ada habisnya.

Untuk itu pihaknya berharap kepada KPU untuk bertindak tegas membuat keputusan.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya