Berita

Ilustrasi Pilkada 2020/RMOLNetwork

Politik

DPRD Jabar Lebih Cemaskan Penyebaran Covid-19 Dibanding Bentrok Antarpendukung Di Pilkada Serentak 2020

MINGGU, 27 SEPTEMBER 2020 | 01:28 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2020 di tengah pandemi membuat tugas Komisi Pemilihan Umum (KPU) tak bisa dibilang mudah.

Sebb, KPU tak hanya menjaga pesta demokrasi berlangsung jujur dan adil tanpa menimbulkan kerusuhan, tapi juga harus memastikan masyarakat aman dari ancaman virus Covid-19.

Demikian disampaikan Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jawa Barat (DPRD Jabar), Nasir, kepada Kantor Berita RMOLJabar, Sabtu (26/9).

Setiap Pilkada, kata Nasir, selalu dibayangi kekhawatiran terjadi kerusuhan antarpendukung kandidat. Namun untuk saat ini, yang lebih dia khawatirkan justru munculnya klaster baru Covid-19 akibat paslon, penyelenggara Pilkada, serta masyarakat mengabaikan protokol kesehatan.

"Kalau kekhawatiran kerusuhan saya pikir dalam pelaksanaannya KPU sudah berpengalaman, Polisi juga sudah berpengalaman menanggulangi hal-hal seperti itu," kata politikus asal Majalengka itu.

Oleh karena itu, imbuh Nasir, pihaknya menekankan ke KPU, pada pelaksanaannya nanti protokol kesehatan perlu diterapkan secara benar. Karena belum ada yang bisa memastikan Pilkada tak akan jadi sarana penyebaran Covid-19 di tengah masyarakat.

"Harus diantisipasi sebaik mungkin, seperti melakukan protokol kesehatan secara ketat," tegasnya.

Untuk itu, Nasir mendorong KPU agar melakukan simulasi sehingga mempunyai gambaran saat pelaksanaan Pilkada pada 9 Desember mendatang. Semua harus dilakukan sesuai protokol kesehatan.

Sementara itu, Sekretaris Komisi I DPRD Jabar, Sadar Muslihat menambahkan, KPU harus bekerja sama dengan gugus tugas penanggulangan Covid-19. Sehingga, pelaksanakan protokol kesehatan di Pilkada benar-benar dilakukan.

"Harus benar-benar disiplin. Semua pihak harus benar-benar disiplin, Pilkada berjalan lancar. Serta mencegah Pilkada menjadi klaster baru," pungkasnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya