Berita

Presiden Palestina Mahmoud Abbas /Net

Dunia

Palestina Catat Penurunan Tajam Bantuan Luar Negeri Sebabkan Ekonominya Kian Jatuh, Dampak Normalisasi?

JUMAT, 25 SEPTEMBER 2020 | 17:55 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Perekonomian Palestina semakin sulit. Pejabat Palestina mencurigai bahwa penurunan tiba-tiba dalam pendanaan dari negara-negara Arab ke Palestina terkait dengan kesepakatan normalisasi yang baru-baru ini terjadi antara negara-negara Teluk dan Israel.

Kementerian Keuangan Palestina mengungkapkan, Ramallah tidak menerima bantuan dari  negara-negara Arab sejak Maret, seperti dikutip dari The New Arab, Jumat (25/9). Penurunan bantuan luar negeri itu mencapai  50 persen, menyebabkan penurunan total pendapatan Ramallah sekitar 70 persen.

Dari data tersebut disimpulkan bahwa pemerintah Palestina menerima sekitar 255 juta dolar AS dalam bentuk dukungan eksternal langsung selama tujuh bulan pertama di tahun 2020, yang merupakan penurunan sekitar 500 juta dolar AS pada periode yang sama di tahun sebelumnya.


Total bantuan Arab yang diberikan kepada Otoritas Palestina dalam tujuh bulan pertama tahun 2020 adalah 38 juta dolar AS. Angka itu turun 85 persen dari periode yang sama tahun 2019, yaitu 267 juta dolar AS.

Turunnya dana bantuan terjadi di tengah pandemik virus corona, dan ditambah dengan peristiwa normalisasi negara-negara Teluk dengan Israel, hal yang sangat ditentang oleh Ramallah. Amerika Serikat berperan banyak dalam kesepakatan normalisasi itu.

Presiden AS Donald Trump mengatakan kepada Perdana Menteri Israel Netanyahu bahwa dia telah "meminta negara-negara Arab yang kaya untuk tidak membayar lagi kepada Palestina," seperti dilaporkan Al-Araby Al-Jadeed atau The New Arab.

Dalam konferensi pers, Menteri Luar Negeri Palestina Riyad Al-Maliki membahas alasan di balik penurunan dana yang tiba-tiba itu.

"Sebagian besar negara Arab tidak mematuhi keputusan KTT Arab untuk memberikan jaring pengaman finansial sebesar 100 juta dolar AS untuk Palestina dalam menghadapi sanksi AS dan Israel," katanya.

“Kami tidak tahu apakah ini akibat finansial dari pandemi virus Corona, atau atas permintaan Amerika Serikat, seperti yang dikatakan Presiden Trump. Namun, keputusan itu sendiri belum dilakukan atau dilaksanakan."

Krisis keuangan dan penurunan bantuan luar negeri akhirnya mendorong Otoritas Palestina untuk meningkatkan kecepatan pinjaman dalam negeri dan mencari sumber pendapatan baru.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya