Berita

Direktur Eksekutif Institute Development of Economics and Finance (Indef), Tauhid Ahmad/Net

Bisnis

Pilkada Tidak Efektif Putar Roda Ekonomi, Indef Dorong Terapkan Lockdown Dengan Perbesar Nilai BLT

JUMAT, 25 SEPTEMBER 2020 | 11:17 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Klaim pemerintah yang menyebut penyelenggaraan Pilkada Serentak 2020 di tengah Pandemi Covid-19 bakal mendorong perputaran roda ekonomi masyarakat di bawah tidak begitu efektif.

Begitulah yang diungkapkan Direktur Eksekutif Institute Development of Economics and Finance (Indef), Tauhid Ahmad saat dihubungi Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (25/9).

"Menurut saya kalau dilihat dari sisi itu relatif kecil (efektifitasnya). Pertama nilainya itu (sekitar) Rp 15 triliun, jauh lebih kecil dari anggaran PEN (Pemulihan Ekonomi Nasional) yang disediakan pemerintah," ujar Tauhid.

Disamping itu, Tauhid juga memandang, dinamika ekonomi diperhelatan pilkada tahun ini jauh berbeda dengan yang diselenggarakan bukan di saat pandemi Covid-19.

Karena di saat penyelenggaraan pilkada sebelum-sebelumnya, para pasangan calon (Paslon) memiliki keleluasaan dalam mengumbar anggarannya untuk kepentingan kampanye.

"Dia belanja tidak lagi kaya zaman dulu, untuk konsumsi, makan-makan, bikin kaos dan segala macam. Sekarang banyak digitalisasi yang itu tidak lari ke sektor-sektor produktif, karena dia akan lari beli pulsa, membeli konten untuk sosialisasi melalui webinar dan sebagainya," terangnya.

Oleh karena itu, Tauhid memandang kontribusi ekonomi dipenyelenggaraan pilkada tahun ini akan kecil dirasakan masyarakat.

Dia pun menyarankan kepada pemerintah untuk melakukan kebijakan yang lebih taktis, jika pun ingin memperbaiki perekonomian masyarakat.

Di mana kebijakan itu adalah menerapkan lockdown yang dibarengi dengan meningkatkan nilai bantuan langsung tunai (BLT) untuk masyarakat yang semula Rp 600 ribu per bulan per kepala keluarga selama 6 bulan menjadi Rp 1,5 juta.

"Kalau yang mengacu kepada negara-negara yang berhasil melakukan lockdown di triwulan pertama. Dan sekarang ekonominya recoverynya bagus ya karena bantuannya juga signifikan. Dan otomatis lockdown itu memang diperlukan dengan peningkatan BLT itu," demikian Tauhid Ahmad.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

UPDATE

Menag Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji di Arab Saudi

Selasa, 07 Mei 2024 | 02:05

Baru Kantongi 100 Ribu KTP, Noer Fajriensyah Ngebet Maju Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 02:02

Politikus Perempuan di DPR Diprediksi Bertambah 10 Orang

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:29

PDIP Tancap Gas Godok Nama-Nama Calon di Pilkada 2024

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:26

Pemprov DKI Tak Serius Sediakan TPU di Kepulauan Seribu

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:00

Subholding Pelindo Siap Kelola Area Pengembangan I Bali Maritime Tourism Hub

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:40

Ridwan Kamil-Bima Arya Berpeluang Dipromosikan 3 Parpol Besar di Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:32

DPRD DKI Terus Dorong Program Sekolah Gratis Direalisasikan

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:24

Buku "Peta Jalan Petani Cerdas" Panduan Petani Sukses Dunia Akhirat

Senin, 06 Mei 2024 | 23:59

Popularitas Jokowi dan Gibran Tetap Tinggi Tanpa PDIP

Senin, 06 Mei 2024 | 23:11

Selengkapnya