Berita

Mantan Panglima TNI, Gatot Nurmantyo, harus bisa tunjuk siapa yang diduga jadi bagian PKI gaya baru di Indonesia agar tidak dianggap memanfaatkan KAMI sebagai kendaraan menuju 2024/Net

Politik

Saiful Anam: Tunjuk Siapa PKI Yang Dimaksud Gatot, Jangan Ambigu

JUMAT, 25 SEPTEMBER 2020 | 09:45 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Isu soal PKI gaya baru yang diembuskan mantan Panglima TNI, Jenderal (purn) Gatot Nurmantyo mendapat sejumlah respons dari masyarakat. Bahkan ada yang menduga Gatot mendompleng KAMI untuk memuluskan langkahnya menuju 2024.

Terlebih lagi, Gatot belakangan sering muncul dan seolah telah menjadi sosok penting di Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI). Padahal, masih banyak tokoh-tokoh lain maupun pentolan KAMI yang seharusnya lebih menonjol dari Gatot Nurmantyo.

"Kita semua tidak tahu apa tujuan akhir KAMI, dan siapa donatur utama di belakangnya? Apakah Gatot atau siapa. Jangan sampai Gatot memanfaatkan KAMI untuk kepentingan pribadinya. Karena saya lihat justru banyak pentolan-pentolan lain di KAMI yang seharusnya lebih menonjol ketimbang Gatot Nurmantyo," ujar pakar politik dan hukum Universitas Nasional Jakarta, Saiful Anam, kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (25/9).

Sehingga, lanjut Saiful, agar tetap solid KAMI harus bisa mengontrol agar tidak ada tokoh yang paling menonjol.

"Saya kira kalau ingin solid, KAMI jangan sampai ada pihak yang terlalu dan paling menonjol, karena tentu bisa merugikan organisasi," sambungnya.

"Apalagi Gatot membawa-bawa nama PKI, ini kan bisa memecah-belah semua. Kalau mau tunjuk siapa PKI yang dimaksud Gatot, jangan ambigu seperti saat ini," tegas Saiful.

Karena, jika Gatot kerap menyampaikan narasi PKI tanpa menunjuk secara jelas siapa yang menjadi bagian PKI itu, maka rakyat akan menganggap KAMI hanya dimanfaatkan Gatot secara pribadi.

"Kalau kondisi seperti ini terus terjadi, maka bisa jadi rakyat menganggap KAMI dimanfaatkan Gatot secara pribadi untuk tujuan yang diinginkannya," pungkas Saiful.

Isu PKI ini kembali muncul ke permukaan setelah Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo menyampaikan surat terbuka kepada Presiden Joko Widodo.

Dalam surat tersebut Gatot menyebut ada dugaan kebangkitan komunisme atau PKI gaya baru di Indonesia saat ini.

Pernyataan Gatot tersebut pun menuai respons beragam di masyarakat.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Viral Video Mesum Warga Binaan, Kadiv Pemasyarakatan Jateng: Itu Video Lama

Jumat, 19 April 2024 | 21:35

UPDATE

Satgas Judi Online Jangan Hanya Fokus Penegakkan Hukum

Minggu, 28 April 2024 | 08:06

Pekerja Asal Jakarta di Luar Negeri Was-was Kebijakan Penonaktifan NIK

Minggu, 28 April 2024 | 08:01

PSI Yakini Ekonomi Indonesia Stabil di Tengah Keriuhan Pilkada

Minggu, 28 April 2024 | 07:41

Ganjil Genap di Jakarta Tak Berlaku saat Hari Buruh

Minggu, 28 April 2024 | 07:21

Cuaca Jakarta Hari Ini Berawan dan Cerah Cerawan

Minggu, 28 April 2024 | 07:11

UU DKJ Beri Wewenang Bamus Betawi Sertifikasi Kebudayaan

Minggu, 28 April 2024 | 07:05

Latihan Evakuasi Medis Udara

Minggu, 28 April 2024 | 06:56

Akibat Amandemen UUD 1945, Kedaulatan Hanya Milik Parpol

Minggu, 28 April 2024 | 06:26

Pangkoarmada I Kunjungi Prajurit Penjaga Pulau Terluar

Minggu, 28 April 2024 | 05:55

Potret Bangsa Pasca-Amandemen UUD 1945

Minggu, 28 April 2024 | 05:35

Selengkapnya