Berita

Presidium KAMI Gatot Nurmantyo/Net

Politik

KAMI Bisa Jadi Kendaraan Gatot Nurmantyo Mengeruk Simpati Publik

JUMAT, 25 SEPTEMBER 2020 | 07:56 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) bisa menjadi sebuah kendaraan yang ditunggangi untuk kepentingan meraih simpati rakyat.

Begitu kata peneliti Institut Riset Indonesia (Insis), Dian Permata yang membenarkan anggapan bahwa KAMI akan dimanfaatkan mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo untuk memperkaya simpati publik.

Tanda-tandanya, kata dia, lantaran Gatot yang menjabat sebagai presidium KAMI kerap kali menyampaikan narasi PKI saat berpidato. Isu ini sendiri sempat ramai pada saat Pilpres 2019 lalu.

"KAMI pasti ditunggangi kepentingan. Ada kepentingan individu, kelompok, golongan, dan masyarakat. Tinggal tugas melihat kepentingan mana yang terakomodasi. Kita bisa lihat dari narasi yang dibangun. Saat ini masih on the track," ujarnya kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (25/9).

Selain itu, Dian pun juga menganggap bahwa KAMI merupakan aliansi taktis yang bertemu momen antara perilaku rezim Joko Widodo dengan keadaan masyarakat.

KAMI, sambungnya, memang bisa menjadi kendaraan untuk mengeruk simpati, ide, serta menangkap suasana kebatinan masyarakat. Hanya saja KAMI tidak bisa mengkonversi simpati dan ide itu menjadi suara di Pilpres 2024 nanti.

“Karena bukan partai politik. Karena itu jalur finish KAMI bisa diukur," jelas Dian.

Sehingga, kata Dian, para tokoh nasional seperti Gatot, Din Syamsuddin, dan lainnya hanya bisa mengkapitalisasi KAMI dengan mimpi politik.

"Dan itu sah, diatur dalam regulasi. Kecuali memang KAMI diproyeksikan jadi partai politik. Jika demikian maka perjalanan KAMI mirip Partai Nasdem, namun dalam spektrum dan lorong berbeda," pungkas Dian.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Bentuk Unit Khusus Pidana Ketenagakerjaan, Lemkapi sebut Kapolri Visioner

Kamis, 02 Mei 2024 | 22:05

KPK Sita Bakal Pabrik Sawit Diduga Milik Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 21:24

Rakor POM TNI-Polri

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:57

Semarak Hari Kartini, Srikandi BUMN Gelar Edukasi Investasi Properti

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:50

KPK Sita Kantor Nasdem Imbas Kasus Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:46

Sesuai UU Otsus, OAP adalah Pribumi Pemilik Pulau Papua

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:33

Danone Indonesia Raih 3 Penghargaan pada Global CSR dan ESG Summit 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:21

Pabrik Narkoba di Bogor Terungkap, Polisi Tetapkan 5 Tersangka

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:15

Ahmed Zaki Harap Bisa Bermitra dengan PKB di Pilgub Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:50

PP Pemuda Muhammadiyah Gelar Tasyakuran Milad Songsong Indonesia Emas

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:36

Selengkapnya