Berita

Pakar Otonomi Daerah (Otda) Djohermansyah Djohan/Net

Politik

Djohermansyah: Pilkada Dilanjut Karena Ada Kongkalikong Penguasa, Pebisnis, Dan Penyelenggara Pilkada

JUMAT, 25 SEPTEMBER 2020 | 02:27 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Ada beberapa alasan yang dimungkinkan menjadi dasar pemerintah dan DPR RI tetap menggelar pilkada serentak digelar tahun ini meski ancaman virus Covid-19 masih tinggi di Tanah Air.

"Mengapa pemerintah dari perspektif Otda tidak tunda ke 2021? Kok ditundanya ke Desember, yang tadinya kan 23 September di tahun 2020 juga? Rupanya memang ada macam-macam alasan penjelasan yang diberikan soal penundaan itu. Tapi saya lihat dari segi lain," ujar Pakar Otonomi Daerah (Otda) Djohermansyah Djohan dalam diskusi virtual bertajuk 'Pilkada di Tengah Corona, Mengapa Harus Ditunda' yang digelar Dewan Nasional Pergerakan Indonesia Maju (DN-PIM), Kamis (24/9). 

Lebih lanjut, Djohermansyah memaparkan kemungkinan-kemungkinan yang terjadi di balik keputusan pemerintah yang tetap melanjutkan Pilkada.

Dia mengatakan, patut dicurigai alasan kuat Pilkada tetap digelar tahun ini karena adanya kepentingan di antara stakeholder yang terlibat di dalamnya, salah satunya ialah para kepala daerah petahana yang kembali mencalonkan diri.

"Petahana itu dalam praktiknya berusaha ketika supaya dia masih menjabat digelar pilkada. Kalau dia mau menang dengan mudah, maka pilkada harus tahun ini. Jadi saya memperkirakan memang petahana melakukan lobi-lobi kepada para pembuat kebijakan, termasuk parpol agar jangan tunda lama-lama supaya kami (petahana) masih dalam jabatan," sambungnya.

Selain itu, Djohermansyah juga melihat kemungkinan Pilkada tidak akan ditunda kembali karena ada kepentingan partai politik di dalam pesta demokrasi daerah lima tahunan ini.

Di mana menurutnya, kepentingan parpol pengusung paslon kepala daerah dan wakil kepala daerah erat kaitannya dengan syarat pencalonan, yaitu threshold 20 persen kursi dan atau 25 persen suara parpol yang mengindikasikan adanya politik transaksional di dalamnya.

"Saya mengira dan meduga parpol ini sebetulnya ribut di publik, keras sekali dugaan menerima uang mahar dari para calon. Supaya para calon dapat kendaraan parpol, ramai-ramai kemarin ke Jakarta supaya dapat surat. Kemungkinan juga itu ada kaitan dengan uang mahar yang diteirma. Jadi 'jangan tunda lama-lama, kita sudah komitmen'," lanjutnya.

Selain itu, Djoermansyah juga menyebutkan pihak-pihak lain yang dimungkinkan ikut ke dalam lingkaran kongkalikong para penguasa politik tersebut. Yakni di antaranya para pejabat yang berkuasa dan berhak mengatur terkait penyelenggara pemilu dan juga pembisnis.

Menurutnya, para pejabat pembuat kebijakan memiliki kepentingan agar pilkada tetap digelar tahun ini. Sebab, masih kata dia, pejabat yang terlibat dalam pembuatan kebijakan juga menginginkan jagoannya menang di pilkada 2020.

"Dan tidak ditunda karena ada kepentingan pebisnis, ada politikal ekonomi. Pebisnis yang ekonominya sudah tak gerak, ada ruang-ruang untuk cari duit pilkada yang bisa dimainkan. Ada dana APBN, APBD yang dikucurkan dalam penyelnggaraan pilkada dan ada dana-dana paslon sendiri," demikian Djoermansyah Djohan.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Ini Kronologi Perkelahian Anggota Brimob Vs TNI AL di Sorong

Minggu, 14 April 2024 | 21:59

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Resmi Tersangka KPK

Selasa, 16 April 2024 | 07:08

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Tim Kecil Dibentuk, Partai Negoro Bersiap Unjuk Gigi

Senin, 15 April 2024 | 18:59

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

UPDATE

Gegara Tidak Dipinjami Uang, Tante Nekat Habisi Nyawa Keponakan

Rabu, 24 April 2024 | 23:50

Rupiah Melemah, Suku Bunga BI Naik Jadi 6,25 Persen

Rabu, 24 April 2024 | 23:47

Amankan Posisi Ketum PKB, Cak Imin Harus Merapat ke Prabowo-Gibran

Rabu, 24 April 2024 | 23:20

Aktivis Pergerakan Punya Peran Penting dalam Kemenangan Prabowo

Rabu, 24 April 2024 | 23:03

BPJPH Yakinkan Negara OKI Soal Implementasi Wajib Halal Oktober 2024

Rabu, 24 April 2024 | 22:47

Gibran Belanja Masalah Seluruh Indonesia

Rabu, 24 April 2024 | 22:43

Si Doel Lebih Dibutuhkan Banten Dibanding Jakarta

Rabu, 24 April 2024 | 22:33

Kehadiran Amin di KPU Melegitimasi Kemenangan Prabowo-Gibran

Rabu, 24 April 2024 | 22:03

Cik Ujang Pastikan DPD Demokrat Sumsel Tak Ada Polemik

Rabu, 24 April 2024 | 21:43

Petugas Rutan Palembang Diperiksa Buntut Foto Bacagub Sumsel dan Alex Noerdin di Lapas Beredar

Rabu, 24 April 2024 | 21:37

Selengkapnya