Berita

Ilustrasi/Net

Politik

Iwel Sastra: Fenomena Calon Tunggal Terjadi Karena Ada Upaya Borong Partai

KAMIS, 24 SEPTEMBER 2020 | 18:00 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Munculnya calon tunggal di sejumlah daerah yang menyelenggarakan Pilkada serentak 2020 dianggap tidak wajar oleh Direktur Mahara Leadership, Iwel Sastra.

Iwel berpendapat, calon tunggal yang ada di beberapa daerah menjadi perhatian, karena fenomena ini muncul bukan karena tidak ada lawan politik.

Melainkan karena calon lain tidak mendapatkan partai politik untuk mengusung.


"Bahkan ada calon yang gagal maju pada detik-detik terakhir ketika partai politik yang semula berjanji akan mengusungnya tiba-tiba mengalihkan dukungan pada calon lain," ujar Iwel kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (24/9).

Secara pribadi, Iwel tidak mempersoalkan calon tunggal jika dinamika politik yang ada di suatu daerah tertentu menunjukan keinginan masyarakat yang cendrung mendorong satu calon yang dianggap sukses memimpin.

"Misalnya petahana yang selama ini sukses dalam memerintah membuat rakyat setempat ingin petahana tersebut melanjutkan masa jabatannya dan calon lain pun sungkan untuk maju karena sudah merasa tidak akan bisa memenangkan Pilkada," tuturnya.

Namun berdasarkan pengamatannya diproses tahapan Pilkada tahun ini, beberapa yang terjadi di daerah, calon tunggal lahir bukan karena tidak ada lawan tapi karena lawan-lawan potensial tidak berhasil mendapatkan partai pengusung.

"Istilah yang selama ini berkembang terjadi 'borong partai'," tandasnya.

Karena itu, Iwel mengajukan satu solusi yang bisa dilakukan ke depan untuk menghindari terjadinya calon tunggal dalam Pilkada. Yaitu dengan cara merestrukturisasi mekanisme pendaftaran calon yang diusung partai politik dan calon perseorangan.

"Diberlakukan secara bersamaan sehingga ketika ada calon yang tidak berhasil diusung partai politik masih bisa berubah haluan maju sebagai calon perseorangan," ungkapnya.

"Selama ini pembukaan pendaftaran calon perseorangan lebih dulu karena sistem verifikasi calon perseorangan lebih rumit. Namun itu tentu tidak bisa dijadikan terus sebagai alasan karena setiap masalah pasti ada solusinya," demikian Iwel Sastra.

Berdasarkan data rekap yang dibagikan KPU Pusat, terdapat 25 daerah yang memiliki paslon tunggal dalam ruang lingkup pemilihan bupati dan wakil bupati atau pemilihan wali kota dan wakil wali kota.

Jumlah 25 daerah yang memiliki calon tunggal tersebut merupakan bagian dari 182 kabupaten/kota yang sudah menetapkan paslon dari 261 kabupaten/kota yang menyelenggarakan Pilkada Serentak 2020.

Adapun ke 25 kabupaten/kota yang memiliki calon tunggal tersebut tersebar di 12 provinsi.

Menariknya, calon tunggal ini paling banyak tersebar di provinsi Jawa Tengah dan memang diusung oleh banyak partai.

Berikut rinciannya:

1. Sumatera Utara, Humbang Hasundutan (Paslon diusung 6 Partai)

2. Sumatera Utara, Kota Gunungsitoli (Paslon diusung 8 Partai)

3. Sumatera Utara, Kota Pemantangsiantar (Paslon diusung 8 Partai)

4. Sumatera Barat, Pasaman (Paslon diusung 8 Partai)

5. Sumatera Selatan, Ogan Komering Ulu (Paslon diusung 11 Partai)

6. Sumatera Selatan, Ogan Komering Ulu Selatan (Paslon diusung 12 Partai)

7. Bengkulu, Bengkulu Utara (Paslon diusung 10 Partai)

8. Jawa Tengah, Boyolali (Paslon diusung 1 Partai)

9. Jawa Tengah, Grobogan (Paslon diusung 9 Partai)

10. Jawa Tengah, Kebumen (Paslon diusung 9 Partai)

11. Jawa Tengah, Kota Semarang (Paslon diusung 9 Partai)

12. Jawa Tengah, Sragen (Paslon diusung 5 Partai)

13. Jawa Tengah, Wonosobo (Paslon diusung 7 Partai)

14. Jawa Timur, Kediri (Paslon diusung 9 Partai)

15. Jawa Timur, Ngawi (Paslon diusung 10 Partai)

16. Bali, Badung (Paslon diusung 3 Partai)

17. Nusa Tenggara Barat, Sumbawa Barat (Paslon diusung 9 Partai)

18. Kalimantan Timur, Kota Balikpapan (Paslon diusung 8 Partai)

19. Kalimantan Timur, Kutai Kartanegara (Paslon diusung 9 Partai)

20. Sulawesi Selatan, Gowa (Paslon diusung 9 Partai)

21. Sulawesi Selatan, Soppeng (Paslon diusung 7 Partai)

22. Sulawesi Barat, Mamuju Tengah (Paslon diusung 10 Partai)

23. Papua Barat, Manokwari Selatan (Paslon diusung 6 Partai)

24. Papua Barat, Pegunungan Arfak (Paslon diusung 10 Partai)

25. Papua Barat, Teluk Bintuni (Paslon diusung 3 Partai).

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya