Berita

Kemenko Marves/Net

Politik

Fokus Isu Kelautan, Pemerintah Perkuat Kerja Sama Dengan Uni Eropa

KAMIS, 24 SEPTEMBER 2020 | 10:27 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) melalui Kedeputian Bidang Kedaulatan Maritim dan Energi menyelenggarakan Indonesia-EU 3rd High Level Dialogue on Fisheries and Maritime Issues melalui video conference di Jakarta, Rabu (23/9).

Asisten Deputi (Asdep) Keamanan dan Ketahanan Maritim Kemenko Marves Basilio Dias Araujo mewakili Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi mengatakan bahwa acara ini digelar untuk menyelesaikan tantangan yang ada di sektor kelautan.

"Isu kelautan harus menjadi perhatian bersama bagi Indonesia dan Uni Eropa. Laut Indonesia memberikan sumber pangan skala global, menyokong perekonomian dan melindungi kesehatan manusia," ungkapnya kepada wartawan, Kamis (24/9).


Basilio menjelaskan bahwa berbagai tantangan lingkungan, geopolitik, aktivitas terlarang, dan penangkapan ikan ilegal menjadi tantangan yang menanti di depan mata. Forum dialog kerja sama ini diharapkan mampu membuka berbagai peluang bagi Indonesia dan Uni Eropa untuk bekerjasama menghadapi berbagai tantangan yang ada.

"Pertemuan ini diharapkan mampu menjadikan Indonesia lebih siap dalam mengatasi tantangan di lautan, Membuka lebih banyak akses produk perikanan berkelanjutan Indonesia ke pasar Uni Eropa, dan kerjasama konkrit lainnya," jelasnya.

Forum ini membahas empat topik yaitu pengembangan kebijakan tata kelola perikanan dan kelautan masing-masing, Isu regional, global dan bisnis lainnya. Masing-masing isu dipresentasikan oleh kedua pihak, Indonesia dan Uni Eropa.

"Isu regional yang dibahas meliputi Western and Central Pacific Fisheries Commission (WCPFC) – Annual Expextation dan Indian Ocean Tuna Commission (IOTC). Sedangkan isu global berfokus pada kelautan dan perubahan iklim, Biological Diversity of Areas Beyond National Jurisdiction (BBNJ), World Trade Organization (WTO), serta Illegal Unreported and Unregulated (IUU) fishing,” ungkap Plt. Asisten Deputi Hukum dan Perjanjian Maritim, Nixson F.L.P. Silalahi.

Sedangkan dalam isu bisnis lainnya, Indonesia berfokus pada IEU-CEPA yang membahas tentang perluasan akses pasar barang, jasa dan investasi. Isu ini memiliki hambatan dalam level ambisi yang berbeda antara Indonesia dan Uni Eropa, serta belum adanya komitmen Uni Eropa menghadapi isu-isu baru pada perundingan CEPA sebelumnya.

"EU tidak terlalu ambisius untuk  chapter Trade and Sustainable Development (TSD), di mana isu terkait perikanan dan maritim dibahas, karena komitmen EU cenderung  bersifat normatif, mengikuti template komitmen internasional yang sudah ada sebelumnya," Lanjut Nixson.

Maka dari itu, forum ini diharapkan mampu menyelesaikan berbagai persoalan-persoalan tersebut, sehingga tercipta kerja sama yang baik bagi kedua belah pihak.

Forum ini turut dihadiri oleh perwakilan Dutabesar Indonesia untuk Belgia, perwakilan Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, perwakilan Kementerian Perikanan dan Kelautan Republik Indonesia, Dutabesar Republik Indonesia untuk Belgia, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia, Kementerian Perdagangan Republik Indonesia, dan Perwakilan Uni Eropa.

Walaupun harus dilakukan secara virtual, Asdep Basilio berharap forum ini tetap akan meningkatkan kerja sama antara Indonesia dengan Uni Eropa dalam isu kemaritiman dan perikanan.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya