Berita

Sudirman Said/Net

Politik

Sudirman Said: Kita Gak Punya Ruang Untuk Bicara Hal Lain, Karena Jargon Politik Mewarnai Seluruh Diskursus

RABU, 23 SEPTEMBER 2020 | 17:40 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Kondisi Indonesia saat ini mengalami over politisasi yang memenuhi area publik dan mewarnai seluruh diskursus.

Begitu yang disampaikan oleh Sekretaris Jenderal Palang Merah Indonesia, Sudirman Said saat menjadi narasumber di acara webinar peluncuran buku dan diskusi Reinventing Indonesia "Menata Ulang Bangsa" karya Prof. Ginandjar Kartasasmita dan Dr. Joseph J. Stern pada Rabu (23/9).

Sudirman awalnya membahas soal judul buku "Menata Ulang Bangsa" karya Prof. Ginandjar. Di mana kata Sudirman, bangsa Indonesia sudah ada sebelum Indonesia merdeka. Sehingga bukan hanya negara yang di tata, melainkan bangsa yang juga harus ditata untuk dibawa ke mana.


"Betapa kita mengalami over politisasi, dan saya sangat setuju kita ini gak punya ruang untuk bicara hal lain, itu juga bagian mesti ditata, apakah kita mau terus menerus begini? Atau kita tengok 5 amandemen, apakah melalui satu desain yang komprehensif? Kan tidak. Jadi banyak sekali UU penting itu diselesaikan dengan transaksi kemudian akhirnya jadilah seperti ini," ujar Sudirman Said.

Selain itu kata Sudirman, pada orde lama, sebagai panglima ialah kritik, sedangkan pada orde baru yang jadi panglima ialah ekonomi. Pada saat ini fokus kepada hukum sebagai panglimanya, namun kenyataannya tidak lah sesuai.

"Begitu publik domain dimasukin private domain bercampur karenanya, maka kekacauan mulai terjadi. Dan kita ingin bahwa ini tidak kita ulang. Kuncinya menurut saya sih, apakah bisa kembali teknokratik yang dasarnya adalah pengetahuan, dasarnya etik, dasarnya adalah visi ke dalam politik kita?" jelasnya.

"Tapi kalau kita biarkan ini jargon politik mewarnai seluruh diskursus, orang akademisi tidak punya tempat dalam pengambil kebijakan. Jadi caranya mengembalikan adalah teknokrasi dalam diskursus politik, dan seimbangkan. Jadi bobot politiknya tuh seperlunya saja," imbuhnya.

Sudirman pun menilai terdapat dua hal over politisasi yang terlalu berlebihan saat ini memenuhi ruang publik.

"Pertama aspek knowladgenya kurang. Kedua, kepentingan kelompoknya berlebihan," pungkasnya.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya