Berita

Rumah Gadang di Sumatera Barat/Net

Politik

Bawaslu RI: Sumatera Barat Provinsi Paling Rawan Kerumunan Massa Saat Kampanye

RABU, 23 SEPTEMBER 2020 | 10:55 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Tahapan kampanye Pilkada Serentak 2020 yang akan berlangsung mulai 26 September hingga 5 Desember mendatang telah dibuat peta kerawanan pelanggarannya oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).

Salah satunya potensi pelanggaran terkait ketidakpatuhan penerapan protokol Covid-19 di dalam pelaksanaannya.

Anggota Bawaslu RI, Mochammad Afifuddin mengatakan, dari 9 provinsi yang memiliki kerawanan yang cukup tinggi dalam hal Covid-19, terdapat satu provinsi yang terindikasi paling rawan kerumunan massa saat proses kampanye nanti.


"Sumbar (Sumatera Barat) menjadi provinsi yang sangat rawan dalam kategori masa kampanye ini," ujar Afif dalam jumpa pers virtual di Kantor Bawaslu, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (22/9).

Dugaan tersebut didapat Bawaslu melalui metode perankingan yang dinilai melalui 9 indikator kerawanan Pandemi Covid-19.

Diantaranya yaitu; jumlah penyelenggara yang terinfeksi, penyelenggara yang meninggal karena Covid-19, kepatuhan penerapan protokol kesehatan, lonjakan pasien positif di daerah terkait, lonjakan pasien yang meninggal, jumlah pasien yang tidak tertangani fasilitas kesehatan, penyelenggara pemilu yang mengundurkan diri karena terinfeksi, sikap penolakan penyelenggaraan Pilkada, dan perubahan status zonasi daerah.

Dari indikator-indikator tersebut, Afif menyebutkan hasilnya mengindikasikan wilayah Sumatera Barat berada di rangking pertama dengan skor kerawanan 87,52.

Kemudian, disusul oleh beberapa daerah seperti Sulawesi Utara dengan skor 87,13, Jambi 78,55, Sulawesi Tengah 75,78, Bengkulu 74,21, Kalimantan Selatan 72,65, Kalimantan Tengah 68,29, Kepulauan Riau 61,72, dan Kalimantan Utara 61,54.

Bahkan, Afif menyebut Sumbar selalu masuk ke dalam 4 dimensi kerawanan pemilu seperti kerawanan dalam konteks sosial politik, penyelenggaraan pemilu yang bebas dan adill, dimensi kontestasi, serta dimensi partisipasi.

"Beberapa kejadian terakhir kita bisa lihat pengumpulan massa disaat pencalonan (di Sumbar), dan ini harus kami antisipasi terjadi kembali," demikian Mochammad Afifuddin menambahkan.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya