Berita

Presiden RI Joko Widodo/Net

Politik

Pidato Perdana Di PBB, Jokowi Harus Berani Maki-maki Negara Lain Yang Jalankan Politik Standar Ganda

RABU, 23 SEPTEMBER 2020 | 10:12 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Pidato pertama Presiden Joko Widodo di sidang Majelis Umum PBB harus dimanfaatkan untuk memperjuangkan kepentingan negara-negara kecil dan berkembang.

Demikiam disampaikan oleh Direktur Eksekutif Oversight of Indonesia's Democratic Policy, Satyo Purwanto kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (23/9).

Satyo mengatakan, sejak 2014, Jokowi selalu rutin absen dan Indonesia selalu diwakili oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Menteri Luar Negeri. Namun, untuk tahun ini, Jokowi akan hadir secara virtual yang kebetulan sedang musim pandemi Covid-19.

"Itu pun mungkin karena kebetulan lagi musim pandemi Covid-19. Mestinya forum PBB itu digunakan untuk agitasi kepentingan nasional Indonesia, janganlah giliran forum dagang hadir terus," ujar Satyo Purwanto.

Mantan Sekjen Jaringan aktivis Pro Demokrasi (ProDEM) ini pun menilai, seharusnya Presiden Jokowi berani untuk pidato di forum sidang umum PBB dan menyampaikan beberapa hal di hadapan pemimpin negara lain.

"Kalau perlu maki-maki negara-negara yang menjalankan politik standar ganda yang merugikan Indonesia secara politik, ekonomi dan pertahanan keamanan. Juga perjuangkan kepentingan negara-negara kecil dan berkembang," jelas Satyo.

Bahkan sambung Satyo, pidato perdana Presiden Jokowi ini juga harus dimanfaatkan bagi Indonesia untuk menjadi leader untuk Asia-Pasific.

"Indonesia mestinya bisa menjadi leader untuk Asia-Pacific, sampaikan posisi kita, kepentingan Indonesia dan keinginan bangsa Indonesia. Hal seperti Itu enggak bisa diwakilkan kepada Wapres apalagi Menlu, harus Presiden," pungkas Satyo.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Samsudin Pembuat Konten Tukar Pasangan Segera Disidang

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:57

Tutup Penjaringan Cakada Lamteng, PAN Dapatkan 4 Nama

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:45

Gerindra Aceh Optimistis Menangkan Pilkada 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:18

Peringatan Hari Buruh Cuma Euforia Tanpa Refleksi

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:55

May Day di Jatim Berjalan Aman dan Kondusif, Kapolda: Alhamdulillah

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:15

Cak Imin Sebut Negara Bisa Kolaps Kalau Tak Ada Perubahan Skenario Kerja

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:39

Kuliah Tamu di LSE, Airlangga: Kami On Track Menuju Indonesia Emas 2045

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:16

TKN Fanta Minta Prabowo-Gibran Tetap Gandeng Generasi Muda

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:41

Ratusan Pelaku UMKM Diajari Akselerasi Pasar Wirausaha

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:36

Pilgub Jakarta Bisa Bikin PDIP Pusing

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:22

Selengkapnya