Berita

Ilustrasi Pilkada Serentak 2020/RMOLNetwork

Politik

Jika Pemerintah Tak Mampu Yakinkan Pemilih Datang Ke TPS, Pilkada Lebih Baik Ditunda

RABU, 23 SEPTEMBER 2020 | 08:19 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Tugas berat bakal dihadapi Pemerintah dan para penyelenggara Pilkada. Mereka harus bisa memberikan rasa aman sehingga para pemilih mau datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) pada 9 Desember nanti.

Sebab, saat ini mulai muncul ketidakpercayaan masyarakat bahwa mereka tetap aman dari potensi terpapar virus corona baru (Covid-19) ketika datang untuk melakukan pencoblosan. Sebagian masyarakat bahkan sudah tegas untuk tidak datang ke TPS pada hari-H.

Karena itu, menurut peneliti Institut Riset Indonesia (INSIS), Dian Permata, Pemerintah, KPU, Bawaslu, dan DKPP harus bisa menggunakan teknik komunikasi publik secara extraordinary out of the box agar masyarakat bisa yakin untuk datang ke TPS.

"Jika tidak, wajah demokrasi Pilkada 2020 sudah bisa ditebak hasilnya. Meyakinkan pemilih bukan hanya soal mau datang ke TPS, tapi mereka juga diberi keyakinan soal rasa aman selama proses pemungutan suara," ujar Dian Permata kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (23/9).

"Selain itu juga, harus mulai dipikirkan insentif apa yang dapat diberikan kepada pemilih saat mereka menggunakan hak suara di masa pandemi," tambahnya.

Namun demikian, kata Dian, jika tidak mampu meyakinkan pemilih, maka Pilkada harus ditunda hingga situasi pandemi Covid-19 dipastikan aman.

"Apabila tidak mampu meyakinkan pemilih dan lebih banyak memilih diam di rumah ketimbang ke TPS, maka bisa dikatakan Pilkada harusnya ditunda ke 2021. Sekalipun vaksin dan situasi belum bisa dipastikan aman," pungkas Dian.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

SPS Aceh Dinobatkan sebagai SPS Provinsi Terbaik 2024

Rabu, 01 Mei 2024 | 05:53

Hari Ini Nasdem Muara Enim Buka Penjaringan Balon Bupati dan Wabup

Rabu, 01 Mei 2024 | 05:36

Prof Sugianto Janjikan Netralitas ASN pada Pilkada 2024 kalau Ditunjuk jadi Pj Bupati

Rabu, 01 Mei 2024 | 05:14

Teriakan "Ijeck Gubernur" Menggema di Syukuran Kosgoro 1957 Sumut

Rabu, 01 Mei 2024 | 04:58

Dihiasi 2 Penalti, Bayern Vs Madrid Berakhir 2-2

Rabu, 01 Mei 2024 | 04:46

Dai Kondang Ustaz Das'ad Latif Masuk Daftar Kandidat Nasdem untuk Pilwalkot Makassar

Rabu, 01 Mei 2024 | 04:22

Jelang Pilkada, Pj Gubernur Jabar Minta Seluruh ASN Jaga Netralitas

Rabu, 01 Mei 2024 | 03:58

Ekonomi Pakistan Semakin Buruk

Rabu, 01 Mei 2024 | 03:37

Kader PKB Daftar sebagai Bacabup Aceh Besar lewat Demokrat

Rabu, 01 Mei 2024 | 03:29

Ngaku Punya Program Palembang Bebas Banjir, Firmansyah Hadi Daftar di PDIP

Rabu, 01 Mei 2024 | 02:31

Selengkapnya