Berita

Ketua Umum FPI, KH. Ahmad Shobri Lubis; Ketum GNPF Ulama, Ustaz Yusuf M Martak; dan Ketum PA 212, Ustaz Slamet Maarif/Net

Politik

Maklumat FPI-PA 212-GNPF Ulama: Tunda Pilkada Maut 2020 Atau Golput

RABU, 23 SEPTEMBER 2020 | 00:13 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Desakan penundaan pelaksanaan Pilkada 2020 turut disuarakan tiga organisasi Islam di bawah naungan Habib Rizieq Shihab (HRS), yakni Front Pembela Islam (FPI), Persaudaraan Alumni (PA) 212, dan GNPF-Ulama.

FPI, PA 212 dan GNPF-Ulama mengeluarkan maklumat tentang penundaan Pilkada 2020 yang disebutnya sebagai Pilkada Maut lantaran digelar di tengah pandemi Covid-19.

Dalam surat maklumat tersebut, terdapat tiga poin utama. Pertama, menyerukan untuk dilakukan penundaan dan menghentikan seluruh rangkaian atau tahapan proses Pilkada Maut 2020 yang telah terbukti menjadi sebab mobilisasi massa dan menjadi klaster penyebaran Covid-19.


Kedua, menuntut tanggung jawab negara dalam melindungi segenap bangsa Indonesia dari ancaman Covid-19 melalui kebijakan yang benar-benar berpihak kepada rakyat.

Ketiga, menyerukan kepada segenap pengurus, simpatisan pada khususnya dan seluruh umat Islam Indonesia pada umumnya untuk tidak terlibat dalam seluruh rangkaian atau tahapan proses Pilkada Maut 2020.

Seruan tersebut sesuai dengan arahan dan masukan dari Imam Besar HRS tentang pentingnya nilai kemanusiaan, yaitu penyelamatan jiwa rakyat sebagai prioritas utama dibandingkan dengan politik dan ekonomi.

"Demikian maklumat ini disampaikan agar disebarluaskan dan menjadi wasilah dalam menyelamatkan jiwa rakyat dari rezim bengis antikemanusiaan," tutup maklmumat yang diterima Kantor Berita Politik RMOL dari Wakil Sekjen PA 212, Novel Bamukmin, Selasa (22/9).

Surat maklumat ini ditandatangani oleh Ketua Umum (Ketum) FPI, KH. Ahmad Shobri Lubis; Ketum GNPF-Ulama, Ustaz Yusuf M Martak; dan Ketum PA 212, Ustaz Slamet Maarif.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya