Berita

Ketua Umum Inovator 4.0 Indonesia, Budiman Sudjatmiko/Net

Politik

Budiman Sudjatmiko: Seperti Pilkades Yang Dilarang, Jokowi Harus Tegas Untuk Pilkada

SELASA, 22 SEPTEMBER 2020 | 15:51 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Presiden Joko Widodo dinilai bukan tipe orang yang mempertaruhkan rakyat maupun bangsa Indonesia hanya untuk sekadar keluarganya.

Hal itu diyakini oleh Ketua Umum Inovator 4.0 Indonesia, Budiman Sudjatmiko saat menjadi narasumber di acara Talkshow Obrolan Bareng Bang Ruslan bertajuk "Tantangan Ekonomi dan Inovasi di Era Pandemi" yang digelar Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (22/9).

Menurut Budiman, Jokowi bukan lah tipe orang yang hanya mementingkan keluarganya seperti narasi yang beredar di masyarakat soal ngototnya pemerintah melaksanakan pilkada pada Desember nanti.


Keluarga Jokowi juga mengikuti kontestasi, seperti anaknya, Gibran Rakabuming Raka di Pilkada Solo dan menantunya, Bobby Nasution di Pilkada Medan.

"Saya kira enggak lah ya, saya kenal Pak Jokowi secara pribadi bahkan sebelum jadi Walikota, beberapa bulan sebelum jadi Walikota Solo pertama kali saya kenal beliau," ujar Budiman.

Karena kata Budiman, Jokowi berasal dari keluar yang juga dekat dengan rakyat. Sehingga tidak akan meremehkan keselamatan rakyatnya.

"Dia adalah bagian dari kita, dia bukan dari keluarga yang jauh dari rakyat yang melihat problem rakyatnya itu seperti debu di bawah karpet di injak-injak, bukan tipe begitu. Beliau adalah orang yang berasal dari bawah karpet dari debu, sama seperti saya, jadi ngerti rasanya desakan-desakan dari masyarakat umum. Saya pikir Pak Jokowi tidak akan mempertaruhkan Indonesia untuk sekedar itu," jelasnya.

Namun demikian, Budiman berharap agar Presiden Jokowi untuk secara jelas dan tegas dalam mengambil keputusan.

Karena sambung Budiman, saat ini terdapat perbedaan ataupun diskriminasi. Di mana, pemilihan kepala desa (Pilkades) dilarang, namun pilkada diperbolehkan di tengah pandemi Covid-19.

"Saya harap Pak Jokowi jelas, tegas, fix (mau lanjut Pilkada Desember atau tidak), jangan mix. Dalam pengertian pilkada itu, karena desa (Pilkades) tidak diperbolehkan, sinyalnya membingungkan," pungkasnya.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya