Berita

Pendaki Bersejarah Everest Ang Rita Sherpa Sang 'Macan Tutul Salju'/Net

Dunia

Pendaki Bersejarah Everest Ang Rita Sherpa Sang 'Macan Tutul Salju' Tutup Usia

SENIN, 21 SEPTEMBER 2020 | 22:23 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Seorang pendaki Gunung Everest Nepal yang terkenal dengan julukan ‘Macan Tutul Salju’  Ang Rita Sherpa,  dikabarkan telah meninggal dunia di usia 72 tahun pada Senin (21/9) waktu setempat.

Ang Rita Sherpa yang terkenal karena rekornya mendaki gunung tertinggi di dunia sebanyak 10 kali tanpa oksigen dalam kemasan itu  awalnya pingsan di rumah putrinya di Kathmandu, menurut teman dekatnya yang juga seorang presiden Asosiasi Pendaki Gunung Nepal, Ang Tshering Sherpa, kepada AFP, Senin (21/9).

"Selama ini, dia adalah pendaki terkuat di dunia dan seorang bintang," kata Ang Tshering.

“Ini kerugian besar bagi komunitas pendaki gunung,” lanjutnya.

Departemen pariwisata Nepal mengatakan kontribusinya terhadap pendakian gunung akan selalu diingat.

Ang Rita memegang rekor sejak 1996 untuk pendakian Everest setinggi 8.848 meter (29.028 kaki) paling banyak tanpa oksigen botol, setelah pendakian pertamanya pada tahun 1983.

Dia juga berhasil mencapai puncak musim dingin pertama Everest tanpa oksigen tambahan pada tahun 1987.

Lahir di kawasan Everest, Ang Rita masih remaja saat pertama kali bekerja sebagai porter. Namun, dia dengan cepat naik pangkat untuk menjadi pemandu dan mendaki beberapa gunung tertinggi di Nepal itu.

Beberapa tahun setelah prestasinya memecahkan rekor pada tahun 1996, ia mulai menderita masalah hati, dan juga dirawat di rumah sakit pada tahun 2017 karena penyakit lainnya.

Tubuhnya telah dipindahkan ke sebuah biara di Kathmandu dan pemakamannya akan dilakukan minggu ini menurut tradisi Buddha.

Sekitar 200 pendaki gunung telah mendaki Everest tanpa oksigen botolan, menurut Database Himalaya yang berwenang, tetapi catatan Ang Rita tetap ada.

Pendaki lain, Kami Rita Sherpa telah mencapai rekor puncak Everest sebanyak 24 kali, tetapi sebagian besar dengan bantuan oksigen dalam kemasan.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Lanal Banten dan Stakeholder Berjibaku Padamkan Api di Kapal MT. Gebang

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:55

Indonesia Tetapkan 5,5 Juta Hektare Kawasan Konservasi untuk Habitat Penyu

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:41

Kepercayaan Global Terus Meningkat pada Dunia Pelayaran Indonesia

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:27

TNI AU Distribusikan Bantuan Korban Banjir di Sulsel Pakai Helikopter

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:05

Taruna Jadi Korban Kekerasan, Alumni Minta Ketua STIP Mundur

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:42

Gerindra Minta Jangan Adu Domba Relawan dan TKN

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:19

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Jadi Lokasi Mesum, Satpol PP Bangun Posko Keamanan di RTH Tubagus Angke

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:24

Perbenihan Nasional Ikan Nila Diperluas untuk Datangkan Cuan

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:59

Komandan KRI Diponegoro-365 Sowan ke Pimpinan AL Cyprus

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:52

Selengkapnya