Berita

Diskusi virtual ISEAS Yusof Ishak Institute pada Senin, 21 September 2020/RMOL

Politik

Ben Bland: Kontradiksi Jokowi Bikin Investor Hingga Kelompok Akademisi Bingung

SENIN, 21 SEPTEMBER 2020 | 12:39 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Sebagai seseorang yang melihat politik secara sederhana, Presiden Joko Widodo berhasil membuat para investor, akademisi dan jurnalis kebingungan dengan kebijakan yang ia lakukan.

Begitu yang disampaikan oleh Ben Bland saat membedah bukunya yang kontroversial, bertajuk "Man of Contradictions: Joko Widodo and the struggle to remake Indonesia" dalam diskusi virtual yang digelar ISEAS Yusof Ishak Institute pada Senin (21/9).

Mantan koresponden Financial Times tersebut mengaku pernah mewawancarai para menteri Jokowi dan mereka mengatakan kebijakan Jokowi memang kontradiksi.


"Investor, akademisi, jurnalis, dan banyak lainnya bingung dengan apa yang Jokowi lakukan," ucapnya.

Menurut Bland, selama ini kepemimpinan Jokowi lebih banyak berlandaskan pada pengalaman hidup yang ia dapatkan, termasuk sebagai pengusaha mebel. Alih-alih dipengaruhi oleh apa yang ia baca atau saran yang ia dengar.

Hal yang paling mendasar adalah kontradiksinya mengenai "demokrasi".

"Pada 2017, Pak Jokowi bilang demokrasi kita sudah kebablasan. Tapi kemudian ia berkoalisi dengan Prabowo. Lalu Jokowi bilang Indonesia punya jenis demokrasi sendiri," paparnya.

Dalam hal ekonomi, Bland mengatakan, ada perbedaan sosok Jokowi dalam mempresentasikan dirinya di luar dan dalam negeri.

Di luar negeri, ia berusaha membuat Indonesia lebih terbuka dan kompetitif di berbagai forum ekonomi. Namun di dalam negeri ia meminta masyarakat untuk mengurangi impor dan berbagai hal proteksionis lainnya yang jelas sangat bertentangan.

"Ia (Jokowi) adalah seseorang yang menyukai infrastruktur lebih dari pemimpin mana pun di dunia," sambungnya.

Bland mengurai, kebijakan Jokowi untuk memindahkan ibukota merupakan upayanya untuk membuat "warisan".

"Jika kita refleksikan sejarah, setiap presiden punya keinginan untuk memindahkan ibukota," tambahnya.

Diskusi virtual itu sendiri juga menghadirkan Yanuar Nugroho, seorang akademisi sekaligus mantan Deputi II Kepala Staf Kepresidenan di Kantor Staf Presiden (KSP) pada 2015-2019.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya