Berita

Direktur Eksekutif Indef Tauhid Ahmad/Net

Politik

PMN Untuk Jiwasraya Telalu Besar Dan Tanpa Proyeksi

SENIN, 21 SEPTEMBER 2020 | 09:42 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk penuntasan kasus gagal bayar PT Asuransi Jiwasraya (Persero) ke nasabah pemegang polis dinilai keluar jalur oleh Institute Development of Economics and Finance (Indef). 

Direktur Eksekutif Indef Tauhid Ahmad menerangkan, PMN yang sebesar Rp 20 triliun diberikan ke PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI), selaku perusahaan yang ditunjukan Kementerian BUMN untuk mengambil alih portofolio Jiwasraya, tidak selayaknya. 

"Yang boleh digunakan sebagai tanda kutip modus begitu kan, PMN-PMN yang terutama pada BUMN yang sifatnya melayani menjalankan tugas fungsi sosial. Seperti kereta api kelas 3 itu kan kadang ada tambahan (untuk subsidi tiket)," ujar Tauhid saat dihubungi Kantor Berita Politik RMOL, Senin (21/9). 


Di samping itu, Tauhid juga melihat pengelolaan dana PMN oleh BPUI yang cukup besar untuk penyelesaian kasus Jiwasraya itu tidak memiliki proyeksi yang jelas, dan belum memberikan kepastian kepada nasabah. 

"Kalau yang saya baca dari nota itu (PMN BPUI) sebenarnya tidak ada proyeksi ke depan. Katakanlah proyeksi bisnisnya, kenapa butuhnya sebesar itu. Menurut saya itu besar sekali," ungkap Tauhid. 

"Kerugian Jiwasraya berapa triliun? Kan seolah-seolah kerugian yang besar itu dengan dana yang cukup besar sebesar Rp 20 triliun itu seolah-olah akhirnya itu disuntikan. Kalau PMN kan sifatnya hanya sebagai stimulus, kemudian dia bekerja. Jumlahnya saya kira enggak akan sebesar itu," sambungnya. 

Pemberian PMN seperti ini, lanjut Tauhid, pertama kali terjadi dilakukan pemerintah terhadap satu BUMN yang, menurutnya, telah memiliki kesalahan kelola sejak awalnya. 

Karena itu, pemerintah wajib memberikan kepastian kepada nasabah Jiwasraya bahwa PMN yang dikucurkan ke BPUI bakal mengembalikan uang-uang mereka dengan model pengelolaan yang jelas dan tidak mengarah ke moral hazard. 

"Jadi dari sisi nasabah tentu saja berharap mereka bisa tertolong. Memang nasabah juga diyakinkan bahwa Jiwasraya itu akan pulih. Kapan pulihnya? Itu yang harus diberikan informasi lebih jelas, terutama untuk polis-polis yang jatuh tempo, apakah bisa di renegosiasi atau tidak. Tapi kalau tidak memang harus menyiapkan cash yang besar sekali," ungkap Tauhid. 

"Saya kira perlu pendekatan agar tidak terjadi permintaan cash yang besar untuk polis yang jatuh tempo. Kalau (dananya) besar ya sama saja nanti, masalahnya malah lebih rumit bahwa sebenarnya pemerintah mengganti kesalahan daripada bisnis yang sebanarnya tidak perlu, keluar dari prinsip bahwa ini adalah sebuah PMN," pungkasnya. 

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya