Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara/Net
Kementerian Keuangan RI menghadiri rangkaian pertemuan internasional bertajuk Key Role In Responding To The Current Crisis And Addressing Gaps In Global Pandemic Preparedness And Response guna melakukan kerja sama melawan pandemi serta memperkuat pemulihan ekonomi secara kolektif.
Dalam pertemuan yang berlangsung secara virtual tersebut, negara ASEAN beserta China, Jepang, dan Korea yang tergabung dalam ASEAN+3 sepakat memperkuat kawasan regional untuk mendorong pemulihan ekonomi akibat adanya pandemi.
Dari sisi Indonesia dalam mendukung pemulihan dan stabilitas ekonomi, pemerintah berkomitmen merumuskan kebijakan fiskal yang prudent dengan target untuk memprioritaskan perlindungan kesehatan kepada masyarakat, menjaga tingkat konsumsi masyarakat terutama untuk masyarakat menengah ke bawah, dan mendukung keberlangsungan sektor usaha.
“Meskipun saat ini Indonesia merelaksasi aturan defisit anggaran menjadi lebih dari 3% untuk penanggulangan dampak pandemi, Indonesia berkomitmen untuk kembali melaksanakan disiplin fiskal dengan menjadi kurang dari 3% pada tahun 2023,†kata Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara dalam keterangan tertulisnya, Minggu (20/9).
Pada kesempatan tersebut, Wamenkeu juga menekankan pentingnya pengembangan kebijakan reformasi struktural dengan pendekatan inklusif secara luas di berbagai sektor termasuk pendidikan, teknologi digital, tenaga kerja, infrastruktur, dan perbaikan iklim usaha.
Dalam konteks kerja sama regional, Indonesia mendorong penguatan kerja sama kawasan ASEAN+3 untuk memastikan bahwa pemulihan ekonomi di kawasan dapat mendorong pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Indonesia dan negara anggota ASEAN+3 lainnya berkomitmen untuk terus mengembangkan berbagai inisiatif kerja sama, seperti (i) Chiang Mai Initiative Multilateralization (CMIM), (ii) ASEAN+3 Macroeconomic Research Office (AMRO), dan (iii) Asian Bond Market Initiative (ABMI) guna memperkuat stabilitas ekonomi dan keuangan kawasan.
“Penguatan kerja sama ini sangat relevan untuk menghadapi dampak negatif pandemi Covid-19 yang sangat besar,†imbuhnya.
Ke depannya, kerja sama kawasan ASEAN+3 akan terus diperkuat, melalui berbagai kerja sama strategis baru pada beberapa area seperti pembiayaan infrastruktur dan asuransi bencana.
Khusus untuk pembiayaan infrastruktur, Indonesia berharap agar inisiatif strategis baru tersebut dapat menjawab kebutuhan pembangunan di kawasan terutama untuk pengembangan infrastruktur digital.
“Sementara untuk asuransi bencana, inisiatif tersebut sudah sejalan dengan prioritas nasional dalam mengimplementasikan dan mengembangkan strategi Pembiayaan dan Asuransi Risiko Bencana (PARB) Indonesia,†tandasnya.