Berita

Ilustrasi

Politik

Apa Yang Dipikirkan Pemerintah Pusat Hingga Belum Juga Menunda Pilkada?

MINGGU, 20 SEPTEMBER 2020 | 13:44 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Keselamatan rakyat adalah hal utama dan harus di atas segalanya. Pemerintah pusat pun juga mempunyai dasar hukum untuk menunda pilkada 2020.

Begitu yang disampaikan oleh Direktur Eksekutif Oversight of Indonesia's Democratic Policy, Satyo Purwanto menanggapi adanya tiga Komisioner KPU RI dan bakal calon kepala daerah yang terkonfirmasi positif Covid-19.

"Ketua KPU pusat pun saat ini kabarnya positif Covid-19, ada beberapa KPUD dan Bawaslu provinsi dan Panwas di daerah pun sudah banyak yang positif Covid-19, apa yang dipikirkan oleh pemerintah pusat hingga saat ini belum juga untuk menunda pilkada?" ujar Satyo Purwanto kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (20/9).


Apalagi kata Satyo, berdasarkan data Bawaslu, terdapat 243 pelanggaran protokol kesehatan oleh para bakal pasangan calon kepala daerah. Beberapa pelanggaran tersebut diantaranya kurang lebih mengakibatkan 60 orang dinyatakan positif Covid-19.

"Aturannya mereka saat mendaftar harus sehat dan bebas Covid-19, pelanggaran lainnya adalah membuat kerumunan dan arak-arakan, tidak menjaga jarak, menggelar konser musik dan tidak melampirkan hasil swab saat mendaftar," kata Satyo.

Padahal kata mantan Sekjen Prodem ini, menilai bahwa keselamatan rakyat merupakan prioritas diutamakan oleh negara.

"Keselamatan rakyat adalah yang utama dan harus diatas segalanya, pemerintah pusat memiliki dasar hukum untuk menunda Pilkada, bahkan banyak daerah yang menggelar Pilkada masuk dalam zona merah," jelasnya.

Sehingga sambung Satyo, dengan banyaknya calon dan penyelenggara pilkada 2020 sangat mungkin sudah terjadi kluster pilkada.

"Pemerintah harus jujur, jangan coba-coba menutup-nutupi klaster pilkada ini. Mendagri menjadi pihak yang paling bertanggung jawab terkait klaster pilkada," pungkas Satyo.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya