Berita

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD/Net

Politik

Curhatan Mahfud Kontraproduktif Dengan Jokowi, Tidak Layak Diumbar Ke Publik

MINGGU, 20 SEPTEMBER 2020 | 08:32 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD disarankan untuk menanggalkan jabatannya jika merasa tidak mampu dalam menjalankan tugas.

Saran itu disampaikan oleh Ketua Aliansi Anak Bangsa (AAB) yang juga Mujahid 212, Damai Hari Lubis menanggapi pernyataan Mahfud MD yang mengaku dirinya dan presiden tidak bisa melakukan apa-apa atas penegakan hukum di Indonesia yang terkesan jelek di mata masyarakat.

"Berarti mengakui tidak bisa membina, memberi arahan bahkan tidak punya ketegasan sebagai Menkopolhukam terhadap aparatur yang dianggap tidak melaksanakan fungsinya?" ujar Damai Hari Lubis kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (20/9).


Damai lantas mempertanyakan ketegasan Mahfud MD selama menjadi Menko Polhukam terhadap para oknum penegak hukum. Misalnya, saat ada oknum hukum yang tidak patuh.

"Apa sanksi tegas yang pernah dirinya (Mahfud) berikan?” tanyanya.

Pengacara Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab (HRS) ini menilai bahwa ketidakmampuan Mahfud MD tersebut akan membuat aparatur penegak hukum yang tidak patuh hukum akan terus leluasa melakukan pelanggaran. Akibatnya, akan terus menyuburkan pelaku korup.

“Ini konsekuensi dari logika sederhana dan cukup objektif,” ujarnya.

Terlepas dari itu, pernyataan Mahfud juga semakin menambah kelucuan di negeri ini. Sebab di satu sisi, Presiden Joko Widodo tegas menyatakan bahwa pemerintah tidak main-main dengan oknum penegak hukum dan para koruptor. Jokowi sempat mengancam akan menggebuk mereka.

“Jadi curhatan Mahfud kontradiktif dengan Jokowi, tidak layak disampaikan ke publik,” sambungnya.

Ungkapan Mahfud MD juga akan membuat para koruptor dan calon pelaku delik korupsi semakin percaya diri lantaran tahu pemimpin bangsa ini kepayahan menghadapi mereka.                                                                                                                       
"Sehingga statementnya Mahfud MD, selain menunjukkan ketidakmampuan pemerintah dalam pencegahan serta pemberantasan korupsi, juga identik memberikan informasi atau curhat kepada publik, bahwa tim work pemerintah sangat lemah dan hal ini juga tampak bahwa kabinet Jokowi tidak kompak," demikian Damai.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya