Berita

Peneliti dari Institut Riset Indonesia (Insis), Dian Permata/Net

Politik

KPU Harus Lentur Jika Pilkada Serentak Ingin Tetap Jalan

MINGGU, 20 SEPTEMBER 2020 | 07:28 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Tiga Komisioner KPU RI terkonfirmasi Covid-19 menjadi pukulan telak bagi penyelenggara negara yang lengah saat mengawal proses Pilkada Serentak 2020.

Untuk itu, sejumlah opsi mengenai gelaran Pilkada Serentak harus dibuka. Misalnya, jika pada pengumuman pencalonan ada peningkatan ledakan penderita Covid-19 hingga masa kampanye, maka perlu ada ide-ide untuk menyiasati pilkada.

“Perlu dipikirkan alternatif bagi Pilkada 2020," ujar peneliti dari Institut Riset Indonesia (Insis), Dian Permata kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (20/9).


Dian menjelaskan bahwa pemerintah tentu sudah punya hitungan dan prioritas saat menunda gelaran pilkada dari September ke Desember. Pendekatan kesehatan, sambung Dian Permata, dipastikan sudah jadi prioritas penundaan tersebut.

Atas alasan tersebut, Dian Permata menilai penyelenggara seharusnya bisa membuat opsi-opsi yang lentur. Seperti saat pendaftaran calon, seharusnya ada KPU tidak kaku mengharuskan bakal calon mendaftar langsung. Apalagi, fakta menyebut banyak kandidat yang terkonfirmasi positif.

"Untuk ini, KPU harus lentur dan jangan kaku. Bawaslu sebagai pihak yang dilibatkan, sedari awal, harusnya bisa mengakses apa hasil test PCR para kandidat sebelum proses pendaftaran dilakukan,” tuturnya.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya