Berita

Anggota Komisi III DPR RI Didik Mukrianto/Net

Politik

Demokrat: Tidak Perlu Pansus Untuk Usut Kasus Kebakaran Kejagung

SABTU, 19 SEPTEMBER 2020 | 20:24 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Kasus kebakaran Gedung Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung-RI) sudah ditangani dengan baik oleh pihak Kepolisian.

Hal itu terlihat dari adanya progres yang cukup bagus dari upaya penuntasannya.

Karena itu, usulan adanya pembentukan Panitia Khusus (Pansus) kasus kebakaran Gedung Kejagung Republik Indonesia oleh sejumlah pihak dinilai tidak diperlukan.

Demikian disampaikan anggota Komisi III DPR RI Didik Mukrianto saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu di Jakarta, Sabtu (19/9).

"Kepolisian sudah bekerja menengakkan hukum dan sudah dilakukan secara profesional dan proporsional. Saya rasa mendukung Polri untuk menegakkan hukum adalah pilihan bijaknya, dan belum perlu untuk membentuk Pansus," ujar Didik Mukrianto.

"Saya belum melihat urgensi pembentukan Pansus karena proses pengungkapannya di Kepolisian sedang berjalan, yang hingga saat ini belum ada hambatan yang berarti, dan apalagi sudah ada progres," sambungnya.

Politisi Partai Demokrat justru menyarankan lebih baik semua pihak mendukung dan terus mengawasi kinerja kepolisian agar mampu mengungkap kasus kebakaran tersebut setuntas-tuntasnya apabila ditemukan adanya dugaan tindak pidana.

"Tanpa Pansus, dengan basis penegakan hukum oleh Kepolisian yang dilakukan secara Independen, tidak tebang pilih, tidak pandang bulu, dilakukan secara profesional, proporsinal dan akuntable," tegasnya.

"Saya tidak pernah ragu sedikitpun kepada aparat penegak hukum kita termasuk kepolisian dalam mengungkap sebuah tindak kejahatan," imbuh Didik Mukrianto.

"Penyidik Polri harus terus memastikan prosesnya transparan, libatkan sebanyak mungkin partisipasi publik apabila dibutuhkan. Pastikan setiap proses terbuka akses informasinya ke publik. Selain itu akuntabilitas penangannya juga harus dijaga. Hanya dengan itu, publik akan terus trust dan mendukung kerja penegakan hukum," kata Didik lagi.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya