Berita

Ilustrasi Pilkada/Net

Politik

Samuel Silaen: Penundaan Pilkada Serentak Bukan Solusi Tepat

SABTU, 19 SEPTEMBER 2020 | 17:56 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Desakan kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk menyepakati penundaan pelaksanaan Pilkada Serentak 2020 tidak diamini Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Studi Masyarakat dan Negara (LAKSAMANA) Samuel F Silaen.

Sosok yang kerab disapa Silaen ini mengatakan, keputusan yang sudah diambil pemerintah untuk melanjutkan tahapan Pilkada di 270 daerah harus dipertahankan.

Pemerintah diminta tidak melulu harus mendengar masukan dari banyak pihak yang menginginkan penundaan.


"Apa yang sudah diputuskan harus tetap dilaksanakan, jangan plin-plan sebab tahapan sudah berjalan. Penundaan Pilkada serentak 9 Desember 2020 bukan solusi yang tepat. Malah akan memperburuk situasi perpolitikan nasional," ujar Silaen salam siaran pers yang diterima Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (19/9).

Pandemi Covid-19 yang masih melonjak tinghi angka kasus positifnya di dalam negeri, menurut Silaen, dijadikan landasan utama sejumlah pihak agar pilkada ditunda.

Maka dari itu, dia tidak mau ajang demokrasi di Tanah Air dijadikan ajang coba-coba dalam menjalankan kebijakan yang sudah diambil sendiri oleh pemerintah.

"Pilkada serentak ini sudah kadung berjalan, ibarat naik taxi, argo sudah jalan, jika ditunda maka akan menyebabkan timbulnya kerugian buat Pemerintah dan terlebih buat para Cakada itu sendiri," ungkapnya.

Dia menegaskan harapannya kepada pemerintah untuk mampu memberikan kepastian hukum kepada seluruh kontestan para calon kepala daerah (Cakada). Karena jika tidak akan sangat berbahaya

"Sangat berbahaya jika sebuah kebijakan pemerintah gonjang- ganjing. Jujur katakan siapa yang mendesak pemerintah, dalam hal ini Mendagri dan KPU untuk memutuskan pelaksanaan pilkada serentak 9 Desember 2020?" tegasnya.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya