Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson/Net
Inggris memutuskan tidak akan melakukan penguncian kembali. Angka kasus yang meningkat membuat para pejabat mulai berpikir bahwa negara itu bakal menghadapi gelombang kedua virus corona dan mereka harus bersiap dengan sistem penanganan yang lebih ketat dari sebelumnya.
Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, menegaskan dia tidak menghendaki adanya karantina wilayah atau lockdown secara nasional untuk kedua kalinya di Inggris. Pembatasan lanjutan yang lebih kuat akan mulai diberlakukan.
Lonjakan harian infeksi Covid-19 di Inggris mencapai angka 4.332 kasus pada Jumat (18/9). Jumlah pasien baru di rumah sakit juga meningkat di seluruh wilayah Inggris Utara dan Kota London.
“Kini kita melihat gelombang kedua datang. Saya khawatir, ini tak dapat dihindari, bahwa kita akan melihatnya di negeri ini,†ujar Boris, seperti dilaporkan
Reuters, Sabtu (19/9).
Ini berarti bahwa pemerintah perlu mengevaluasi semua kebijakan yang sudah dilakukan.
Para pejabat perlu merembukkan dengan matang dan mempertimbangkan aturan pembatasan yang lebih ketat di seluruh Inggris untuk jangka pendek.
Pembatasan ketat nantinya dapat mencakup penutupan tempat-tempat penginapan atau perhotelan.
Boris mengatakan, kemungkinan pada pekan depan akan dicapai keputusan yang tepat untuk langkah-langkah penanganan yang efektif, dan itu bukan penguncian.
“Saya sama sekali tidak menginginkan penguncian nasional lagi," tegas Boris, seraya menambahkan semua warga Inggris perlu lebih disiplin lagi.
"Ktika Anda melihat apa yang sedang terjadi, Anda harus mempertimbangkan apakah kita perlu melangkah lebih jauh,†ujarnya.