Berita

Pakar politik dan hukum Universitas Nasional Jakarta, Saiful Anam/Net

Politik

Mahfud MD Mulai Kehilangan Napas Akademisnya Setelah Merapat Ke Penguasa

SABTU, 19 SEPTEMBER 2020 | 01:57 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Bergabungnya Mahfud MD ke dalam pemerintahan dengan menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) telah melunturkan sisi akademisnya sebagai ahli hukum.

Begitu kata pakar politik dan hukum Universitas Nasional Jakarta, Saiful Anam menanggapi pernyataan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu yang menyebut bahwa dirinya dan presiden tidak bisa berbuat apa-apa terkait penegakkan hukum.

"Saya kira pernyataan Mahfud MD mulai kehilangan napas akademisnya pasca dilantik menjadi menteri," ujar Saiful Anam kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (18/9).


Berbanding terbalik dengan pernyataan Mahfud, Saiful Anam menilai seorang menteri hingga sekelas presiden sejatinya memiliki kekuatan untuk mendorong penegak hukum agar bertugas sesuai dengan prinsip keadilan dan kepastian.

"Saya kira Pak Mahfud yang ajarkan kita dalam buku-buku beliau bagaimana memperbaiki hukum. Saya mengira Mahfud MD mulai lupa tentang apa yang telah ditulis dan diajarkannya tentang penegakan hukum," jelas Saiful.

"Selain itu, dalam beberapa kesempatan pernah ia katakan kalau ingin mengubah keadaan maka, ubahlah hukumnya terlebih dahulu, baru yang lain bisa mengikuti," kritik Saiful yang juga seorang advokat ini.

Dengan demikian, Saiful Anam menilai pernyataan Mahfud belakangan ini soal penegak hukum sudah keluar dari nuansa akademis sebagai Gurubesar di bidang politik hukum.

"Tidak semestinya beliau mengeluarkan statemen yang demikian, apalagi jabatan yang diembannya sangat strategis dalam penegakan hukum. Selain itu, tidak patut membawa nama presiden yang justru melemahkan peran dan fungsi dalam sistem presidential," pungkasnya.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya