Berita

Filsuf Universitas Indonesia, Rocky Gerung/Net

Politik

Rocky Gerung: Kampus Jangan Pelihara Feodalisme!

SABTU, 19 SEPTEMBER 2020 | 01:19 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Sepanjang sejarah, faktor penghambat berfikir kritis di kampus dan sekolah ialah feodalisme.

Begitu yang disampaikan oleh filsuf UI, Rocky Gerung di acara diskusi virtual bertajuk 'Higher Order Thinking Skills Dalam Pembelajaran Sosiologi Antropoligi' yang diselenggarakan Asosiasi Program Studi Pendidikan Sosiologi dan Antropologi Indonesia (APPSANTI).

Menurut Rocky Gerung, kampus atau sekolah merupakan panggung bagi siapa pun yang punya dalil.


"Kampus jangan menyusu pada kapitalisme, apalagi menyusu pada kekuasaan. Akibatnya menghilangkan independensi kampus, hilang sikap kritis. Semua yang punya dalil mesti diberi ruang merdeka oleh kampus," ujar Rocky Gerung di acara yang dipandu oleh Ketua APPSANTI, Ubedilah Badrun, Jumat (18/9).

Bahkan kata Rocky, faktor feodalisme yang menjadi penghambat berfikir kritis tidak boleh dipelihara oleh kampus.

"Faktor penghambat berfikir kritis di kampus, di sekolah maupun sepanjang sejarah sejak sebelum abad 17 adalah faktor feodalisme. Feodalisme membelenggu kemerdekaan berfikir. Karenanya kampus jangan memelihara feodalisme," tegas Rocky Gerung.

Sebaliknya, kampus atau sekolah mestinya menjadi tempat tumbuh suburnya rasionalitas, sikap-sikap kritis dan analitik yang mesti dibiasakan.

"Kampus atau sekolah mestinya menjadi tempat tegur-menegur pikiran. Kejujuran menegur teman berfikir akan menghasilkan pikiran-pikiran baru. Ide-ide baru, inovasi baru. Mengkritik itu mengkritik pikiran, bukan menilai individu secara subyektif," jelas Rocky.

Bahkan tambah Rocky, cara berfikir kritis juga semestinya sudah ditanamkan sejak sekolah menengah tingkat pertama seperti yang dilakukan di Prancis.

"Mengajarkan berfikir kritis di sekolah itu mesti punya alat dan alatnya adalah metodologi, bukan ideologi. Ini penting agar sikap kritis itu didasari argumen-argumen, bukan kebencian ideologis yang subyektif," pungkas Rocky.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya