Berita

Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI), Boyamin Saiman/Net

Hukum

Serius Usut Perkara Djoko Tjandra Dan Jaksa Pinangki, KPK Dalami Bukti Dari MAKI

JUMAT, 18 SEPTEMBER 2020 | 15:12 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) serius mengusut tuntas keterlibatan aktor lain dalam perkara Djoko Tjandra dan Jaksa Pinangki Sirna Malasari.

Keseriusan KPK itu terlihat saat KPK memanggil Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI), Boyamin Saiman untuk menjelaskan secara detail bukti yang sebelumnya telah diserahkan pada Rabu (16/9).

"Saya tadi diskusi, saya diundang lewat email oleh KPK. Jadi saya menjelaskan berkas yang saya bawa kemarin, antara lain ada 10 halaman penting dari total 200 halaman. Kalau dokumen saya sampah, saya rasa tidak mungkin KPK undang," ujar Boyamin Saiman di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Jumat (18/9).


Boyamin pun melihat proses hukum di Kejaksaan Agung (Kejagung) nampak terburu-buru dengan berakhir di Jaksa Pinangki dan enggan mengusut keterlibatan pihak lain yang lebih besar dan lebih tinggi jabatannya.

"Pelimpahan ini semata-mata melokalisir kasus berakhir hanya di Pinangki saja. Harapan saya KPK minggu depan akan supervisi lagi bersama Bareskrim dan Kejagung, kalau tidak salah hari Senin, jadi komplit lebih lengkap," jelas Boyamin.

Boyamin pun juga menyebut ada sosok "king maker" yang membuat Jaksa Pinangki dan Rahmat menemui Djoko Tjandra.

“Kemudian king maker ini mengetahui proses-proses itu. Tapi ketika Pinangki pecah kongsi dengan Anita, seolah-olah yang mendapat rezeki hanya Anita, lalu king maker ini membatalkan dan membuyarkan semuanya. Istilahnya, kalau gue nggak makan, ya lo nggak makan. Ini tugas KPK membongkar semua,” tegas Boyamin,

Namun begitu, Boyamin enggan menyebut secara terbuka siapa sosok "king maker" tersebut. Ia hanya memberikan clue sosok tersebut bisa seorang penegak hukum dan bisa juga bukan, bisa yang masih menjabat maupun bisa yang sudah tidak menjabat.

"Setidaknya king maker ini bisa membuat pergerakan awal, sampai membuyarkan di berikutnya. Ternyata Boyamin juga dimanfaatkan oleh king maker ini. Dia senang dan ketawa, ketika PK Anita bubar dan akhirnya ditolak karena Joko Tjandra tidak berani masuk," terang Boyamin.

"Saya kan tidak digaji siapa-siapa, jadi pertanggungjawaban ke publik melalui teman-teman media," sambungnya.

Selain itu terkait beberapa inisial nama yang disampaikan Boyamin kepada KPK, ia juga mengaku tidak bisa membeberkan siapa-siapa saja sosok tersebut.

"DA bisa saja Djamaludin Akbar, bisa Djunianto Abadi, bisa Djoko Antonio, bisa macem-macem lah, karena memang singkatan. Akupun tidak bisa menganalisa itu siapa, entitas atau nama, paling tidak kalau kemarin terbuka 30 persen, besok 50 persen sampai 60 persen," jelasnya.

"Permintaan saya jelas, ini harus diambil alih. Kalau tidak diambil alih, lakukan penyidikan baru terhadap pihak lain, karena KPK bisa mengambil alih dari penegak hukum lain,” pungkas Boyamin.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya