Berita

Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera/Net

Politik

Sembari Menunggu Vaksin Jadi, Kemampuan Preventif Harus Digencarkan

JUMAT, 18 SEPTEMBER 2020 | 12:45 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Pelayanan kesehatan wajib diperkuat di tengah situasi pandemi Covid-19 yang semakin tak menentu ini. Optimalisasi infrastruktur kesehatan masyarakat perlu dibangun karena merupakan salah satu pondasi pembentuk kesejahteraan. 

Demikian disampaikan Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera dalam kuliah twit (Kultwit) di akun pribadinya, Jumat (18/9). 

Katanya, kemampuan preventif perlu digencarkan karena masyarakat dan organisasi berbasis masyarakat menjadi garda terdepan. Masyarakat berperan penting dalam memutus rantai penularan dengan Puskesmas yang memback up.

“Pastikan puskesmas mampu bekerja bersama masyarakat dan aktif mengunjugi masyarakat," ujar Mardani.

Menurutnya, hal yang perlu digarisbawahi adalah semua pihak terutama penyelenggara negara jangan dulu senang hanya karena ada vaksin Covid-19. Sebab, proses pembuatan vaksin hingga layak edar masih memerlukan waktu yang tidak sebentar.   

"Berapa lama vaksin Covid-19 akan diedarkan ke seluruh negeri? Penduduk kita ada 270 juta. Kira-kira perlu berapa bulan untuk menyuntikkan vaksin ke penduduk Indonesia. Ini juga terkait kemampuan Puskesmas kita," tuturnya.

"Bila pemerintah ingin 1 bulan semua penduduk disuntik vaksin, berarti setiap hari ada 8 juta penduduk yang harus divaksin (asumsi target 250jt jiwa). Angka ini tentu tak realistis bila melihat kesiapan infrastruktur kesehatan. Distribusi vaksin akan memakan waktu yang sangat panjang," imbuh Mardani.  

Cara untuk membasmi Covid-19 tidak hanya dengan mengandalkan vaksin. Sebaiknya, kata dia, fokus pada upaya preventif kesehatan, dengan dua hal yang bisa digencarkan. 

Pertama, promosi kesehatan seperti rajin olahraga untuk meningkatkan imunitas dlm tubuh.

"Ini yang kerap dilupakan," tegasnya.  

Kedua, perlindungan khusus. Kata Mardani, ibarat orang yang sedang naik motor harus memakai helm, demikian kondiai saat ini mengharuskan semua penduduk Indonesia memakai masker, jaga jarak dan rajin cuci tangan. 

"Sambil pemerintah benar-benar memetakan distribusi vaksin, dari prioritas pemberian hingga distribusi ke seluruh masyarakat. Diiringi dengan law enforcement dalam penegakan disiplin protokol kesehatan dan anggaran yang pro kesehatan," ucapnya. 

Hal lain yang perlu diingat, tekan Mardani, masyarakat menunggu kabar baik seperti peningkatan kapasitas tes, penegasan protokol kesehatan, pembentukan Satgas penyehatan tenaga medis dan sebagainya. 

"Kabar-kabar ini bisa membuat masyarakat tenang ketimbang terus 'menjual' vaksin sebagai solusi tunggal," kata Mardani. 

"Terakhir, sejarah mencatat, tidak ada pandemi yang bisa diselesaikan hanya dgn obat/vaksin. Pandemi selesai dengan adanya intervensi kesehatan masyarakat yakni testing, tracing isolation, treatment dan changing behaviour. Perubahan perilaku adalah intervensi murah & mudah serta bisa dilakukan semua orang," imbuhnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Samsudin Pembuat Konten Tukar Pasangan Segera Disidang

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:57

Tutup Penjaringan Cakada Lamteng, PAN Dapatkan 4 Nama

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:45

Gerindra Aceh Optimistis Menangkan Pilkada 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:18

Peringatan Hari Buruh Cuma Euforia Tanpa Refleksi

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:55

May Day di Jatim Berjalan Aman dan Kondusif, Kapolda: Alhamdulillah

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:15

Cak Imin Sebut Negara Bisa Kolaps Kalau Tak Ada Perubahan Skenario Kerja

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:39

Kuliah Tamu di LSE, Airlangga: Kami On Track Menuju Indonesia Emas 2045

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:16

TKN Fanta Minta Prabowo-Gibran Tetap Gandeng Generasi Muda

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:41

Ratusan Pelaku UMKM Diajari Akselerasi Pasar Wirausaha

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:36

Pilgub Jakarta Bisa Bikin PDIP Pusing

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:22

Selengkapnya