Berita

Komisaris Utama PT Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama, dianggap hanya bikin prank soal pembubaran Kementerian BUMN/Net

Politik

Kena Prank Ahok Soal Pembubaran Kementerian BUMN, Begini Ungkapan Kekecewaan Relawan Jokowi

JUMAT, 18 SEPTEMBER 2020 | 11:19 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Koar-koar Komisaris Utama (Komut) PT Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, yang menyinggung pembubaran Kementerian BUMN hanyalah prank belaka.

Begitu ungkapan kekecewaan kelompok relawan Jokowi yang tergabung dalam Barisan Penggerak Rakyat Jokowi-Amin (Barak Join) yang merasa telah terkena prank oleh mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Ketua Umum Barak Join, Ali Nugroho mengatakan, wacana pembubaran Kementerian BUMN seperti yang diucapkan Ahok merupakan omong kosong belaka.


Padahal, kata Ali, dalam persepsi publik sudah dianalogikan Ahok head to head dengan Menteri BUMN, Erick Thohir.

"Respons publik negatif. Ahok kembali kepada tuannya. Ngeprank aja. Kesulitannya, perubahan nomenklatur Kementerian jadi kewenangan Presiden. Ini mau nyentil presiden apa? Belum lagi UU BUMN yang telah ada," ujar Ali Nugroho kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (18/9).

Menurut Ali, kejadian tersebut secara implisit mengisyaratkan bahwa Erick Thohir sebagai Menteri BUMN tidak suka potong jalur dan soal titip menitip jabatan.

Karena pengangkatan jabatan di BUMN merupakan kekuasaan Erick.

"Sekelas Ahok ada digenggaman Erick, bisa jadi Ahok sebagai corong ketidaksukaan potong jalur. Ketika ada kepentingan, Direktur potong Komisaris, langsung ke Menteri BUMN, atau Komisaris potong jalur ke menteri lainnya," kata Ali.

Ali pun menilai bahwa Ahok hanya dijadikan sebagai corong dari Erick atas kekecewaannya terhadap kinerja para direksi yang lebih mengutamakan lobi politik daripada prestasi kerja.

"Harusnya Erick kecewa borok-borok perusahaan BUMN dibongkar Ahok. Tapi yang terjadi Ahok ditemui. Padahal Erick sendiri sudah tahu apa yang diomongin Ahok wacana lama, dan bisa jadi benar ada. Toplah Erick, pintar berbagi peran. Pantas jadi cawapres 2024," pungkas Ali.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya