Berita

Anggota Komisi II DPR RI Demokrat Mohammad Muraz/Repro

Politik

Agar Tak Batasi Hak Warga Negara, Demokrat Minta Presidential Threshold 0 Persen

KAMIS, 17 SEPTEMBER 2020 | 04:38 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Adanya ambang batas pencalonan presiden atau Presidential Threshold (PT) dinilai membatasi hak politik warga negara. Sebab, dengan tingginya PT 20 persen seolah menghambat ruang gerak anak bangsa yang ingin berpartisipasi secara politik.

Demikian disampaikan anggota Komisi II DPR RI Fraksi Demokrat Mohammad Muraz saat mengisi webinar Proklamasi Demokrasi Forum seri-ke 4 (PDF-4) bertajuk "Menjaga Demokrasi Kita Di Masa Pandemi" yang diselenggarakan DPP Partai Demokrat, Rabu malam (16/9).

"Memang masalah Presidential Threshold maupun Parlementary Threshold ini masyarakat berpendapat ini menghambat atau mengurangi hak-hak dari warga tertentu yang ingin bertarung di area itu, ya terutama masalah Presidential Threshold ya," ujar Muraz.


Muraz mengatakan, akan berbeda jika PT kembali 0 persen seperti dulu. Menurutnya, calon presiden dan calon wakil presiden yang berkontestasi juga semakin banyak. Hal ini, kata dia, akan mengurangi resiko pembelahan yang terjadi ditengah masyarakat pasca Pemilu.

"Kalau sebelumnya kan kita bisa melihat ketika PT itu 0 capres itu bisa melampaui 2, 3, 4 pasangan dan ternyata masyarakat juga didalam melaksanakan Pilpres ini lebih damai lebih bersatu dan bisa memilih yang terbaik menurut mereka," tuturnya.

"Ketika PT diterapkan dan hanya muncul 2 pasangan pada Pilpres kemaren yaitu Pak Jokowi dan Pak Prabowo. Ini kan irisannya terlalu kuat sehingga ada hal-hal yang cukup dikhawatirkan dan mungkin masyarakat juga tidak ada pilihan yang lain hanya 2 itu," imbuh Muraz.

Atas dasar itu, Muraz berharap kepada partai-partai politik untuk mempertimbangkan agar PT kembali ke 0 persen. Supaya kontestasi dan rakyat bisa banyak pilihan untuk memilih pemimpinnya kelak.

"Kita berharap sih mudah-mudahan PT dipertimbangkan kembali oleh berbagai parpol yang memang mempunyai kewenangan kalau mungkin kembali ke 0 persen begitu," tutupnya.

Selain Muraz, narasumber lain dalam webinar tersebut antara lain Aktivis Demokrasi sekaligus Pemred The Jakarta Post Nezar Patria, Pemred Jawapos.com Dhimas Ginanjar Satria Perdana, dan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya