Berita

Warga India mengenakan masker/Net

Dunia

Penelitian: Penyebaran Corona Di India Sebenarnya Sudah Capai 800 Ribu Kasus Per Hari

RABU, 16 SEPTEMBER 2020 | 16:19 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Penelitian yang dilakukan oleh seorang ilmuwan asal Oxford, Max Roser menunjukkan infeksi virus corona baru (SARS-CoV-2) di India jauh lebih besar dari yang dikonfirmasi oleh pemerintah.

Per Rabu (16/9), India mencapai tonggak sejarah baru dengan mencatatkan 5 juta kasus Covid-19 secara nasional. Di mana 90 ribu di antaranya baru dilaporkan dalam 24 jam terakhir.

Secara detail, India memiliki 5.020.359 kasus, termasuk 995.933 kasus aktif, 3.942.360 yang telah pulih dan 82.066 kematian.

Namun, dimuat Sputnik, Roser mengklaim, penyebaran virus corona di India jauh lebih tinggi dan angka kasusnya jauh lebih besar dari data resmi yang dirilis oleh Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Keluarga. Itu karena India tidak melakukan tes Covid-19 yang memadai.

Jika dianalisis, menurut Roser, kasus Covid-19 di India sebenarnya sudah mencapai 800 ribu per hari.

Melalui akun Twitter-nya, Roser mengunggah perhitungan yang dilakukannya. Ada empat model yang ia gunakan, dan yang paling tertinggi adalah 800 ribu kasus per hari, model kedua di atas 600 ribu per hari, model ketiga di atas 300 ribu per hari, dan model keempat di atas 100 ribu per hari.

"India mengkonfirmasi sekarang 93.000 kasus per hari. Tapi tidak menguji secara luas. Jumlah sebenarnya dari infeksi baru diperkirakan mencapai 800.000 per hari," cuitnya dalam unggahan tersebut.

Menurut residen Yayasan Kesehatan Masyarakat India, Profesor K. Srinath Reddy, salah satu alasan lonjakan kasus adalah pergerakan orang. Dia mengatakan sejak Juni ketika lockdown dicabut, orang-orang mulai lebih banyak bergerak, di tengah harapan pemerintah untuk mengurangi dampaknya terhadap perekonomian.

"Pembukaan kuncian telah mengakibatkan sejumlah besar orang pindah dan bercampur, tanpa banyak batasan," kata Reddy.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Pilkada 2024 jadi Ujian dalam Menjaga Demokrasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:52

Saling Mengisi, PKB-Golkar Potensi Berkoalisi di Pilkada Jakarta dan Banten

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:26

Ilmuwan China Di Balik Covid-19 Diusir dari Laboratoriumnya

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:54

Jepang Sampaikan Kekecewaan Setelah Joe Biden Sebut Negara Asia Xenophobia

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:43

Lelang Sapi, Muzani: Seluruh Dananya Disumbangkan ke Palestina

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:35

PDIP Belum Bersikap, Bikin Parpol Pendukung Prabowo-Gibran Gusar?

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:16

Demonstran Pro Palestina Capai Kesepakatan dengan Pihak Kampus Usai Ribuan Mahasiswa Ditangkap

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:36

PDIP Berpotensi Koalisi dengan PSI Majukan Ahok-Kaesang di Pilgub Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:20

Prabowo Akan Bentuk Badan Baru Tangani Makan Siang Gratis

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:50

Ribuan Ikan Mati Gara-gara Gelombang Panas Vietnam

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:29

Selengkapnya