Berita

peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Ahmad Heri Firdaus/Net

Bisnis

Indef: Tren Kontribusi Cukai HPTL Meningkat

RABU, 16 SEPTEMBER 2020 | 15:50 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Keberadaan industri Hasil Pengolahan Tembakau Lainnya (HPTL) mesti diperhatikan secara serius oleh pemerintah. Sebab kontribusi HPTL khususnya dari cukai terhadap penerimaan negara cukup signifikan bila dilihat dari penerimaan cukai HPTL yang meningkat 90%.

"Tahun kemarin saja selama 2019 total cukai dari HPTL sekitar hampir 500 miliar. Tahun ini, baru 1 semester juga sudah hampir 500 miliar. Jadi setengah tahun ini (total cukainya) sudah hampir sama dengan setahun kemarin, artinya meningkat," kata peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Ahmad Heri Firdaus beberapa waktu lalu.

Kontribusi cukai dari industri HPTL juga cukup stabil meski negara tengah berada di tengah pandemi Covid-19. Hal ini penting diperhatikan karena bila penerimaan cukai meningkat, berarti penjualannya juga meningkat.

"Kalau penjualan meningkat, maka produksi juga meningkat. Ini artinya ada permintaan dari konsumen. Jadi saya melihat berdasarkan data penerimaan cukai HPTL yang meningkat," ungkapnya.

Sementara itu, Kasubdit Cukai dan Harga Dasar dari Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC), Sunaryo mengatakan, jika ingin melihat kontribusi industri HPTL tidak bisa terlepas dari target hasil tembakau secara umum.

"HPTL itu dimasukkan dalam target HT secara keseluruhan," ujar Sunaryo dalam keterangan tertulisnya, Rabu (16/9).

Sunaryo mengakui bahwa kontribusi cukai mengalami peningkatan semenjak dikenakan cukai di tahun 2018 meski tak signifikan. Ia mengamini bahwa wabah Covid-19 mengganggu industri hasil tembakau yakni tersendatnya supply dan demand tersumbat.

Namun demikian, ia meyakini ada potensi serapan tenaga kerja dari sektor ini yang cukup signifikan ke depannya.

"Untuk serapan tenaga kerja, HPTL cukup bagus karena menampung banyak tenaga kerja dalam berkreasi di sektor ini. Apalagi menjadi wajib pajak baru, tentu negara harus melihat ini," tandasnya.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Lanal Banten dan Stakeholder Berjibaku Padamkan Api di Kapal MT. Gebang

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:55

Indonesia Tetapkan 5,5 Juta Hektare Kawasan Konservasi untuk Habitat Penyu

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:41

Kepercayaan Global Terus Meningkat pada Dunia Pelayaran Indonesia

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:27

TNI AU Distribusikan Bantuan Korban Banjir di Sulsel Pakai Helikopter

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:05

Taruna Jadi Korban Kekerasan, Alumni Minta Ketua STIP Mundur

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:42

Gerindra Minta Jangan Adu Domba Relawan dan TKN

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:19

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Jadi Lokasi Mesum, Satpol PP Bangun Posko Keamanan di RTH Tubagus Angke

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:24

Perbenihan Nasional Ikan Nila Diperluas untuk Datangkan Cuan

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:59

Komandan KRI Diponegoro-365 Sowan ke Pimpinan AL Cyprus

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:52

Selengkapnya