Berita

Wakil Ketua Komisi VII DPR, Eddy Soeparno/Net

Politik

Pimpinan Komisi VII: Yang Dilakukan Ahok Tidak Tepat, Kan Ada Mekanisme Di Internal Pertamina

RABU, 16 SEPTEMBER 2020 | 14:42 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Pernyataan Komisaris Utama PT Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang membongkar aib Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terus menuai reaksi beragam di masyarakat.

Wakil Ketua Komisi VII DPR, Eddy Soeparno menilai sikap Ahok membongkar aib perusahaan plat merah di ruang publik sangat tidak tepat.

Pasalnya, selaku Komut Pertamina, Ahok sedianya bisa menggunakan mekanisme di internal tanpa harus mempublikasikan ke publik hingga menjadi isu liar.


"Apa yang dilakukan Pak Ahok tentu tidak tepat, tidak pas, sampai mempublikasikan permasalahan di internal Pertamina pada pihak luar terutama kepada masyarakat umum melalui media," ujar Eddy Soeparno kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (16/9).

"Jika memang ada permasalahan di tubuh Pertamina, Pak Ahok itu memiliki mekanisme di internal Pertamina untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai Komisatis Utama," imbuhnya menegaskan.

Eddy lantas menyampaikan mekanisme yang bisa dilakukan mantan Gubernur DKI Jakarta itu tanpa harus mempublikasikan apa yang disebut Ahok kebobrokan di Pertamina.

"Memanggil direksi melalui rapat komisaris, direksi dan menyampaikan keluhan-keluhan tersebut. Dan hasil rapat itu adalah khusus konsumsi internal dari perseroan, tidak boleh dipublikasikan," tuturnya.

Lanjut Eddy, jika memang ada hal-hal yang dianggap perlu dibawa ke ranah yang lebih luas lagi, bahkan perlu melibatkan pemegang saham, maka Ahok bisa memanggil pihak-pihak yang dianggap bermasalah dalam Rapat Pemegang Saham (RUPS).

"Panggil dalam forum RUPS atau rapat pemegang saham terbatas. Melibatkan siapa, pemenang sahamnya, Kementerian BUMN, karena Pertamina ini masih belum perusahaan Tbk. Dan dibahas bersama perwakilan-perwakilan dari pemegang saham yang memang berwenang membuat keputusan terkait Pertamina," tegasnya.

"Dan hasil daripada rapat itu tidak boleh dipublikasikan ke luar. Karena Pertamina merupakan perusahaan tertutup dan rapat-rapat tersebut saya yakin adalah rapat-rapat tertutup," sambung Eddy.

Oleh karena itu, Eddy yang juga Sekjen PAN ini menyarankan agar Ahok menggunakan mekanisme internal tanpa harus berkoar-koar diluar.

"Mekanismenya sudah ada, tata caranya penyampaiannya sudah ada, dan tidak boleh dipublikasikan kepada umum. Kecuali memang disepakati di dalam rapat direksi, di dalam rapat komisaris bahwa akan ada pengumuman. Dan yang menyampaikan itu adalah jurubicara perusahaan dalam hal ini sekretaris perusahaan," jelasnya.

"Ini menurut saya adalah mekanisme yang paling pas dilaksanakan didalam sebuah korporasi," demikian Eddy Soeparno menambahkan.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya